Jakarta, Gatra.com – Investigasi kecelakaan pesawat SJ-182 Sriwijaya Air pada 9 Januari 2021 lalu masih belum rampung karena terganjal beberapa kendala.
Komite Nasional Keselamatan Trabsportasi (KNKT) dalam keterangan tertulis, Kamis (27/5), menyampaikan, pihaknya melakukan pertemuan secara virtual dengan National Transportation Safety Board (NTSB), Boeing, Federal Aviation Administration (FAA) dan Transport Safety Inveastigation Bearueau (TSIB) membahas mengenai perkembangan investigasi SJ-128 pada Senin malam (24/5).
Pertemuan tersebut antara lain membahas soal pemeriksaaan komponen pesawat SJ-182 yang dikirim ke Amerika Serikat (AS). Pertemuan juga membahas tentang diterbitkannya Continued Airworthiness Notification to the International Community (CANIC) oleh Federal Aviation Administration (FAA) pada tanggal 14 Mei 2021. Dalam CANIC disampaikan bahwa Boeing menemukan adanya isu keselamatan berupa potensi kegagalan flap synchro wire yang mungkin tidak terdeteksi oleh autothrottle computer.
KNKT menyampaikan, berdasarkan data awal dari proses investigasi menunjukkan bahwa sangat kecil kemungkinannya kecelakaan Sriwijaya Air disebabkan oleh isu keselamatan dimaksud.
KNKT melihat bahwa CANIC ini diterbitkan oleh FAA, yang menenggarai adanya safety issue, yaitu suatu kondisi yang teridentifikasi dalam proses investigasi, yang apabila tidak dilakukan perbaikan, dapat berakibat pada kecelakaan.
Berdasarkan hasil investigasi KNKT, fakta menunjukkan bahwa satu pengatur tenaga meskin berkurang, sementara yang lain tetap sehingga timbul perbedaan tenaga mesin.
Dalam CANIC juga dinyatakan bahwa adanya kerusakan yang tidak terdeteksi pada flap synchro sangat kecil kemungkinannya menyebabkan kecelakaan.
KNKT belum menemukan keterkaitan antara kegagalan flap synchro wire dengan pergerakan pengatur tenaga mesin. Investigasi juga masih mendalami data FDR dan CVR, termasuk rencana pelaksanaan simulasi jika diperlukan. Adapun penyebab kecelakaan belum diketahui.
Sebelumnya, pesawat udara Boeing 737-500 PK-CLC dari Sriwijaya Air SJ-182 mengalami kecelakaan di daerah Kepulauan Seribu setelah lepas landas dari Jakarta.