Blora, Gatra.com- Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blora Jawa tengah menyebut proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah digelar di seluruh jenjang sekolah. Penerapan ini seiring tidak ditemukannya klaster selama uji coba PTM terbatas beberapa bulan lalu. "PTM baik SD dan SMP kita sudah 100 persen gelar. Alhamdulillah sampai saat ini tidak terjadi klaster sekolah. Semoga kedepan tetap aman saja," kata Hendi Purnomo Kadindik Blora, Selasa (25/5).
Hendi menerangkan dalam PTM terbatas ini pihaknya berpedoman terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Mentri. Yang mana penerapannya diatur sesuai SOP yang ada. "Jadi kita gelar sesuai SOP yang ada. Maksimal siswa 50 persen. Tidak ada jam istirahat. Pembelajaran hanya berlangsung 2 jam dan wajib protokol kesehatannya,," ucapnya.
Hendi pun memerintahkan kepada para guru yang dalam keadaan sakit untuk tidak mengajar di sekolah. Begitupun dengan anak didik, yang dalam keadaan sakit agar diijinkan untuk tidak mengikuti PTM. "Saya sudah perintahkan kepada guru. Jika memang sakit jangan datang ke sekolah. Ini perintah. Karena kadang guru ini yang justru abai Prokes. Untuk anak didik juga, kalau memang sakit saya minta orang tua untuk tidak masuk sekolah saja. Ini demi mencegah munculnya klaster di sekolah," terangnya.
Sementara itu, salah satu sekolah yang menggelar PTM terbatas hari ini adalah SDN Tambahrejo Kecamatan Blora kota. Kepala Sekolah SDN Tambahrejo, Rimbayanti mengatakan PTM mestinya digelar Senin kemarin. Namun karena belum siap baru hari ini dimulai. "Kemarin kita baru bersih-bersih ruangan. Karena memang kan lama gak digunakan. Ini saja belum teratur semua. Nanti sambil jalan kita atur lagi," ucapnya.
Rimba mengaku dalam PTM ini dilakukan sesuai Prokes yang ada. Setiap anak yang datang wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan mencuci tangan. "Kita minta tidak bergerombol. Setelah dicek suhu tubuh, satu satu kita kinta cuci tangan lalu kita langsung arahkan masuk ruang kelas masing-masing. Dan nanti pembelajaran hanya 2 jam," jelasnya.