Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa kekebalan kelompok (herd immunity) bisa tercapai apabila imunitas individual telah terpenuhi.
“Muncul dulu [imunitas individualnya], tetapi jangan sampai salah, tujuannya melindungi perorangan,” ujar Wiku dalam webinar bertajuk “Mengukur Imunitas Pasca-vaksinasi: Urgensi dan Manfaat” yang digelar Selasa, (25/4). tambahnya.
“Salus populi suprema lec, kesehatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi. Nah, kalau kita sudah bicara big numbers masyarakat, tentunya kita harus menyiasati siapa yang harus divaksin dulu dan mana yang akan terlindungi,” sambung Wiku.
Seperti diketahui, dalam salah satu tahapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, sasaran penerima vaksin prioritas telah ditentukan berdasarkan usia, pekerjaan, dan komorbiditas. Selain itu, pada tahapan ini, wilayah prioritas, baik wilayah dengan basis administratif maupun epidemiologis, juga menjadi perhitungan dalam penentuan prioritas ini.
Hal tersebut tercermin dalam catatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sejauh ini. Pada program vaksinasi gelombang pertama (Januari-April 2021), pemerintah Indonesia telah memvaksinasi sebanyak 14.919.589 orang dari total sasaran sekitar 38 juta orang, termasuk tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Pemerintah akan terus berupaya menggalakkan program vaksinasi dengan tujuan akhir mencapai kekebalan kelompok. Kekebalan kelompok dapat tercapai jika 70% masyarakat telah disuntik vaksin. Jika sebagian besar telah tervaksinasi, lingkaran penularan akan menyempit. Total sasaran vaksinasi untuk Indonesia adalah sebanyak 181,5 juta jiwa.
Menurut catatan Wiku, 66% kasus Covid-19 di Indonesia berasal dari Pulau Jawa. Oleh karena itu, vaksinasinya cukup banyak di pulau Jawa. “Penularan tinggi di situ. Semakin cepat turunkan penularannya dengan vaksinasi, maka otomatis proteksinya menjadi lebih tinggi [sehingga] kasusnya bisa ditekan dengan baik,” tutur Wiku.
Pada saat ini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 telah memasuki gelombang kedua (April 2021-Maret 2022). Total sasarannya adalah sekitar 140 juta orang, termasuk di antaranya adalah masyarakat di wilayah rentan sebanyak 63,9 juta. Hingga saat ini, tercatat sejumlah 9.871.664 orang telah menerima vaksin pada gelombang kedua.