Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih berharap, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa menjadi pusat fesyen muslim global.

Pasalnya, Indonesia memiliki populasi warga muslim sebanyak 229 juta jiwa atau mencapai 87,2% dari total 276,3 juta jiwa penduduk. Jumlah ini setara dengan 12,7% dari total populasi muslim dunia.

"Kami juga ingin agar Indonesia tidak terus menjadi pasar konsumen produk halal dunia. Tetapi kita harus bisa menjadi tuan di negeri sendiri karena punya banyak potensi besar," katanya di Jakarta, Selasa (25/5).

Oleh karena itu, Kemenperin menggelar Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) secara virtual pada 3-5 Juni 2021 mendatang. Acara ini merupakan sebuah ajang pameran industri fesyen muslim dan produk-produk halal lainnya.

Gelaran ii-Motion ditujukan untuk memfasilitasi kemudahan akses pasar kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Khususnya IKM yang bergerak di bidang fesyen muslim dan produk halal. Sehingga IKM mampu berdaya saing secara global.

"Kita juga memiliki beragam sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk menggenjot ekspor produk halal ke pasar mancenegara, khususnya untuk industri makanan, minuman, dan fesyen muslim," jelas Gati.

Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam Indikator Ekonomi Islam Global 2020/2021. Naik satu peringkat dibanding tahun 2019/2020.

Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ke-1 sebagai negara pasar konsumen makanan halal dunia. Jumlah konsumsinya sebesar US$144 miliar dari total konsumsi makanan halal global US$1,17 triliun.

Indonesia juga menduduki peringkat ke-2 sebagai negara pasar konsumen kosmetika halal. Jumlah konsumsinya mencapai US$4 miliar dari total konsumsi farmasi global sebesar US$66 miliar.

Bahkan, Indonesia berada di peringkat ke-5 sebagai negara pasar konsumen fesyen muslim dunia dengan jumlah konsumsi US$16 miliar dari total konsumsi global sebesar US$277 miliar.