Home Internasional UAH: Sekitar 5 Miliar Akan Dukung Palestina di Pendidikan

UAH: Sekitar 5 Miliar Akan Dukung Palestina di Pendidikan

Jakarta, Gatra.com – Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, bangunan runtuh bisa dibangun kembali, rumah-rumah hancur bisa dibangun kembali. Tapi mental yang hancur, pendidikan yang terbelakang, tidak mudah untuk bisa membangun kembali.

“Karena itu kami punya program jangka panjang, lebih daripada itu sekitar 5 miliar [dari penggalangan dana dari rakyat Indonesia untuk Palestina]. Kami juga akan koordinasikan dengan BSI [Bank Syariah Indonesia] mohon izin Pak Komisaris BSI, Pak Arief dan temen-temen lainnya. Kita akan gunakan untuk men-support pendidikan, di bidang pendidikan,” sambungnya, dalam konferensi pers terkait penyerahan donasi secara simbolik dari Ustaz Adi Hidayat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di Heron, Palestina, yang dilaksanakan pada Senin siang, (24/5) dan disiarkan langsung via kanal YouTube Adi Hidayat Official.

UAH juga menuturkan, mereka akan bekerjasama dengan kampus-kampus di Indonesia, untuk bisa menampung warga Palestina yang belajar di Indonesia. “Kami harapkan nanti ada yang dari ITB, UI, UGM, kampus-kampus muslim. Sehingga nanti ada insinyur Palestina yang lulus di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu ada, terang UAH, terdapat penguatan juga di aspek keagamaan dan Al-qur’annya. Di mana dengan itu semua, warga Palestina yang belajar di kampus-kampus di Indonesia akan pulang membangun negaranya dan membangun masyarakatnya dengan bekal-bekal yang ditimba di Tanah Air.

“Itu yang bisa kami persembahkan untuk hari ini, terimakasih sebesar-besarnya kepada para ayahanda di Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang memfasilitasi pertemuan di hari ini, tiada lain kecuali kami berikan doa yang terbaik semoga senantiasa disehatkan, dimuliakan dan diterima sebagai amal ibadah, khususnya dari kita semua, masyarakat bangsa Indonesia,” ungkapnya.

“Terakhir, mohon izin kepada segala yang terkait dengan kontrol keuangan, mohon bisa dipantau transaksi kami dari OJK [Otoritas Jasa Keuangan] ya, PPATK [Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan], jikalau ada dana-dana yang mungkin dilihat ada yang kurang tepat atau ada sesuatu yang ingin diperjelas, kami sangat terbuka untuk bisa diklarifikasi, ditanyakan, diberikan info kepada public, sehingga semuanya terbuka dalam konteks yang baik,” imbuh UAH.

Diketahui, sebelumnya ia telah mengajak masyarakat Indonesia guna berdonasi lewat Ma'had Islam Rafiatul Akhyar (MIRA) untuk membantu bangsa Palestina. Hanya dalam sekitar 6 hari, MIRA dapat mengumpulkan donasi dari rakyat Indonesia untuk Palestina sebesar 30.880.110.889,54 (sekitar Rp 30 miliar), yang dimulai sejak 16 Mei-22 Mei 2021 lalu. Penggalangan dana pun sudah disetop untuk direkapitulasi agar bisa diaudit serta disampaikan kepada publik.

Ia menjelaskan, dari dana yang terkumpul ini akan dibagikan menjadi 3 bagian atau tiga klasifikasi utama. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak saat ini di Gaza, yaitu senilai 715 ribu dolar Amerika Serikat (AS). Kedua, dana akan diberikan secara simbolis melalui MUI untuk selanjutnya diteruskan kepada Duta Besar Palestina, Zuhair Al-Shun, sebesar 1 juta dolar AS. Terakhir atau yang ketiga, yang telah dikatakan sebelumnya bahwa mereka memiliki program jangka panjang untuk Palestina dalam bidang pendidikan, yang akan dikoordinasikan dengan BSI.

Di samping itu, UAH pun menyebut bahwa mereka memiliki lembaga audit yang tidak sembarang, yakni Kantor Akuntan Publik (KAP) Mohammad Yudithama Al-Kautsar, yang bersifat independen dan telah bekerjasama dengan mereka selama 5 tahun. “Setiap apa yang kami terima, diaudit per tahun dan dipertanggung jawabkan juga secara administratif negara. Ini kita punya kerjasama dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Mohammad Yudithama Al-Kautsar. Jadi semua kepentingan hanya satu, menyampaikan amanah masyarakat rakyat Indonesia untuk bangsa Palestina, tidak ada yang lain,” tutup Ustaz Adi Hidayat.

414