Cilacap, Gatra.com – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyiapkan fasilitas isolasi atau karantina terpusat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian India B.1617.2, dari 32 nakes RSUD Cilacap yang diduga terpapar varian baru dari 13 ABK Filipina.
Direktur RSUD Cilacap, dr. Ichlas Riyanto, mengatakan, fasilitas isolasi adalah RS Pricilia, Sampang. Rumah sakit tersebut belum beroperasi. Karenanya, seluruh fasilitasnya bisa digunakan untuk merawat pasien tak bergejala diduga varian India.
“Isolasi terpusat ini kan sedang dipersiapkan karena nanti di sana, nanti dia beserta keluarganya itu kan di-tracing,” katanya, Senin (24/5).
Selain nakes, kata dia, keluarga yang positif Covid-19 juga akan dikarantina di tempat ini. Tracing dan testing terhadap keluarga nakes sudah dilakukan dan tinggal menunggu hasil lab.
“Di-tracing, kalau terkonfirmasi positif maka dikarantina di sana. Kalau negatif ya tidak. RS Pricilia, nggih,” ujarnya.
Ichlas menjelaskan, gejala varian India B.1617.2 tak berbeda dari Covid-19 lama. Namun penularannya lebih cepat, dengan gejala yang juga tampak lebih cepat, yakni 1x24 jam. Karenanya, varian baru ini lebih berbahaya.
“Kalau gejalanya kan sama dengan virus yang kemarin. Cuma kita masih menunggu kepastiannya itu. Karena hasil labnya belum keluar,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil tes genome sequencing ke-32 nakes tersebut. Dari 32 nakes, saat ini 5 orang bergejala dan dirawat di RSUD Cilacap. Sedangkan 27 lainnya isolasi mandiri lantaran tak bergejala.
“Tadinya sembilan yang bergejala, 4 sudah sembuh. Sekarang 5 masih dirawat di RSUD,” ucap dia.