Kuala Lumpur, Gatra.com – Otoritas Malaysia pada Senin (24/5) mengatakan sedang menyelidiki dugaan sejumlah penerima vaksin AstraZeneca COVID-19 tidak disuntik dengan dosis yang tepat.
Setidaknya dua penerima mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka diberi kurang dari jumlah yang diminta, dan mereka pun memposting video di media sosial mengenai jab yang diberikan sebagai bukti klaim tersebut.
Kementerian kesehatan belum memberikan jawaban apakah penerima vaksin itu memang kurang dosisnya, namun pihaknya akan memperhatikan laporan itu secara serius dan mengumumkan aturan baru untuk tenaga medis yang mengelola jab.
“Injektor harus menunjukkan jarum suntik yang diisi dengan jumlah vaksin yang tepat kepada penerima sebelum suntikan dan yang dikosongkan setelahnya,” kata kementerian dikutip Reuters, Senin (24/5).
Sejauh ini, sekitar 2 juta orang di Malaysia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19. Pemerintah bertujuan untuk mencapai kekebalan komunal di antara 32 juta penduduk negara itu pada akhir tahun.
Kritikus mengatakan program inokulasi selama ini berjalan lambat.
Adanya tuduhan kekurangan dosis muncul ketika Malaysia menghadapi lonjakan infeksi COVID-19 dan melakukan pembatasan ketat akibat meningkatnya rekor baru, terhadap infeksi dan jumlah kematian.
Dilaporkan ada 6.509 kasus pada hari Senin, yang mendekati rekor tertinggi 6.976 dilaporkan pada hari sebelumnya dan 61 kematian baru - jumlah kematian tertinggi dalam sehari. Secara keseluruhan, tercatat 518.600 kasus virus korona.