New Delhi, Gatra.com - India kembali melewati tonggak sejarah suram pada hari Senin setelah lebih dari 300.000 orang meninggal akibat virus korona pasca meledaknya gelombang infeksi baru, dan tampaknya belum ada tanda-tanda akan mereda.
The Associated Press, Senin (24/5), melaporkan, Kementerian kesehatan India mencatat, terjadi peningkatan korban meninggal saat pengiriman vaksin melambat dan telah merusak perjuangan negara itu melawan pandemi. Selain itu banyak warga melewatkan penyuntikan dan merebaknya infeksi jamur yang mematikan, membuat khawatir para dokter dapat mempengaruhi peningkatan pasien COVID-19.
Jumlah kematian India yang tertinggi ketiga dilaporkan di dunia, terhitung 8,6 persen dari hampir 34,7 juta kematian akibat virus korona secara global, meskipun jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih besar.
Kementerian kesehatan hari Senin melaporkan 4.454 kematian baru dalam 24 jam terakhir, sehingga menjadikan total kematian di India menjadi 303.720. Dalam laporan juga tercatat 222.315 infeksi baru, yang meningkatkan, dengan total keseluruhan menjadi hampir 27 juta.
Kematian COVID-19 pertama yang diketahui di India terjadi pada 12 Maret 2020, di negara bagian Karnataka selatan. Butuh tujuh bulan untuk mencapai 100.000 orang tewas pertama.
Korban mencapai 200.000 kematian pada akhir April. 100.000 kematian berikutnya dicatat hanya dalam 27 hari setelah infeksi baru melanda kota-kota padat dan daerah pedesaan, dan membebani sistem perawatan kesehatan.
Rata-rata kematian dan kasus harian sedikit menurun dalam beberapa minggu terakhir dan pemerintah pada hari Minggu mengatakan sedang melakukan tes COVID-19 dalam jumlah besar, dengan lebih dari 2,1 juta sampel diuji dalam 24 jam sebelumnya.
Kota-kota besar seperti Mumbai dan New Delhi, yang paling parah terkena dampak gelombang baru, juga mengalami tanda-tanda perbaikan dalam beberapa hari terakhir.
Namun virus belum selesai di India. Beberapa indikasi awal bahwa virus telah menyebabkan korban yang mengerikan di daerah pedesaan, meluas di negara, di mana sebagian besar orang tinggal dan fasilitas perawatan kesehatan terbatas.
Dalam beberapa pekan terakhir, ratusan mayat terdampar di tepi Sungai Gangga di negara bagian Uttar Pradesh. Banyak lainnya telah ditemukan terkubur di kuburan dangkal di sepanjang tepian berpasirnya.
Kejadian itu telah memicu kekhawatiran bahwa kuburan itu adalah sisa-sisa korban COVID-19.
Upaya vaksinasi India juga melambat baru-baru ini, dan banyak negara bagian mengatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup vaksin untuk disuntikkan.
Negara penghasil vaksin terbesar di dunia ini telah memvaksinasi penuh lebih dari 41,6 juta orang, atau hanya 3,8 persen dari hampir 1,4 miliar penduduknya.