Yogyakarta, Gatra.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah melakukan uji klinis vaksin Covid-19. Selain penelitian, UGM akan mendirikan pabrik dan berbagi saham dengan perusahaan Taiwan.
Hal itu dipaparkan Rektor UGMPanut Mulyono dalam ‘ Syawalan UGM dan Keluarga Alumni UGM (Kagama) 1442H Online se-Indonesia Raya’, Minggu (23/5).
“UGM berkontribusi nyata untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Karena sekarang dalam kondisi Covid, riset kami arahkan secara masif untuk menangani pandemi dan memulihkan ekonomi,” ujarnya.
Salah satu riset terbaru tersebut berupa penelitian vaksin Covid-19. “UGM bekerjasama dengan perusahaan di luar negeri di Taiwan dan perusahaan di Indonesia dalam uji klinis vaksin Covid-19,” kata dia
Menurut Panut, setelah riset selesai, pabrik vaksin tersebut juga akan dibangun di Indonesia. “UGM memiliki saham sekian persen,” kata dia.
Namun Panut belum mengungkapkan lebih jauh soal riset tersebut. Langkah itu bagian dari upaya UGM menopang kemandirian penyediaan obat.
“UGM bersama Kemenkes juga sedang giat melaksanakan riset-riset obat dan alat kesehatan (alkes) lain untuk mendukung kemandirian alkes dan obat di Tanah Air,” tuturnya.
Saat ini, laboratorium UGM juga diminta meneliti genom varian baru SARS-CoV2 dari India. Virus varian baru ini dibawa aak buah kapal yang menulari tenaga kesehatan di Cilacap.
Kami lagi minta bantuan UGM untuk melakukan tes genome sequence. Agar kemudiakt bisa cepet tahu, biar tak jauh-jauh ke (lab) Jakarta,” kata Ketua Kagama Ganjar Pranowo di acara yang sama.
Sebelumnya, alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas karya tim UGM, GeNose C19, digunakan sebagai alat skrining di tingkat nasional.
Peneliti GeNose C19, Dian Kesumapramudya, menyebut alat ini kini memilki empat pembaruan, yaitu pada perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) lewat versi 1.3.2 build 6, standard operational procedure (SOP) untuk operator, buku manual, dan uji validitas eksternal.
Versi terbaru AI 1.3 tersebut dari sisi interface yang lebih ramah bagi operator, basis data lebih besar, dan fitur pembacaan kurva secara manual.
“Fitur ini nantinya bisa membantu dokter atau tenaga kesehatan yang ingin mempelajari bentuk-bentuk kurva hasil pembacaan alat GeNose C19,” tutur Dian saat jumpa pers di kampus UGM, Minggu.