Jambi, Gatra.com – Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk terus menjalani protokol kesehatan agar tak lagi berstatus zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.
"Dua daerah yang belum lama ini keluar dari zona merah adalah Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari," ucap Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, kepada Gatra.com, Sabtu (22/5).
Penerapan protokol kesehatan demi mencegah lonjakan, untuk kebaikan bersama supaya kasus positif harian tidak bertambah banyak lagi.
"Kami mohon kerja samanya. Dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," ujarnya.
Kata Johansyah, penularan virus ini semakin cepat dari waktu ke waktu di Jambi. Pertambahan kasus harian juga semakin meningkat secara signifikan.
Bahkan, lanjut dia, pernah terjadi penambahan kasus harian mencapai angka 102 kasus. Hingga Jumat kemarin, ada tambahan 67 kasus baru yang berasal dari Kota Jambi sebanyak 16, Muaro Jambi 21, Tanjab Barat 20, Tebo 8, dan Batanghari 2.
Total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 8.892 orang. Sedangkan kasus sembuh berjumlah 55 orang yang berasal dari Muaro Jambi sejumlah 41, Merangin 11, dan Tebo 3. Kasus sembuh menjadi 7.329 orang.
"Pasien meninggal dunia totalnya 157 orang. Penambahan 5 orang dari Kota Jambi, Batanghari masing-masing 2 orang, dan Tanjab Barat 1 orang. Jangan lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama lansia yang memiliki komorbid untuk lebih waspada penularan dengan tidak bepergian," ujar Johansyah.
Provinsi Jambi masih berada di zona oranye. Dari 11 kabupaten/kota di provinsi tersebut, ada tujuh daerah di zona oranye, yaitu Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur, Kota Sungai Penuh, dan Kota Jambi. Empat daerahnya lainnya zona kuning, yakni Kerinci, Bungo, Merangin, dan Sarolangun.