Jakarta, Gatra.com – Salah seorang dokter spesialis obstertri dan ginekologi dari Himpunan Kedokteran Fetomaternal (HKFM) Surabaya, dr. Manggala Pasca Wardhana menyebut salah satu penyebab tertinggi kematian ibu di Indonesia adalah preeklampsia atau kondisi hipertensi yang terjadi pada saat kehamilan. Dan mereka tengah menaruh perhatian dalam hal tersebut.
“Ini sudah sejak lama ya. Bahkan dikatakan, sejak tahun 2013 kita mencanangkan tanggal tertentu yang ingin kita peringatkan sebagai Hari Preeklampsia, untuk meningkatkan awareness terhadap preeklampsi,” tuturnya, dalam edukasi virtual mengenai preeklampsia pada ibu hamil, yang diadakan pada Jumat siang, (21/5).
Manggala mengatakan, jika melihat sejarahnya, World Preeclampsia Day atau Hari Preeklampsia Sedunia ini malah justru baru muncul pada tahun 2017 lalu dan lebih dahulu mereka yang menggaungkannya. Akan tetapi, kalau di dunia lebih tergema karena adanya organisasi dunia yang ikut mensponsorinya dan dapat diperingati terus setiap tahun.
Sementara itu menurutnya, masalah utama preeklampsia ini justru dihadapi bukan di negara-negara maju, namun lebih banyak dihadapi di negara berkembang, yang salah satunya di Indonesia.
“Jadi saya kira ini bukan miliknya negara maju, malahan justru harusnya dari kita sendiri yang sangat-sangat meningkatkan awareness mengenai preeklampsi ini. Jadi, otomatis bersamaan dengan itu, kemaren dari Himpunan Kedokteran Fetomaternal di Surabaya ini kita mikir, ini tanggal 22 Mei ini masa mau lewat aja yah. Harusnya, intinya, kita masa kalo dokter kandungan kerjaannya masa cuma operasi aja setiap hari, cuma USG [Ultrasonografi] aja tiap hari, kita harus tingkatkanlah awareness dari masyarakat ini mengenai preeklampsi ya,” kata Manggala.