Sukoharjo, Gatra.com - Media sosial (medsos) salah satunya Twitter tengah dihebohkan dengan adanya video kegiatan halalbihalal camat dan lurah se-Kecamatan Sukoharjo bersama pengurus anak cabang (PAC) PDIP. Padahal sebelumnya, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani terus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggelar halalbihalal.
Himbauan yang disampaikan Bupati Sukoharjo mengacu pada Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 800/2794/SJ, tentang pembatasan kegiatan buka puasa bersama pada bulan Ramadan dan pelarangan open house/halalbihalal pada hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah/tahun 2021.
Larangan tersebut mencermati terjadinya peningkatan kasus penularan Covid-19 khususnya pada perayaan Idulfitri 1441 Hijriah, pasca libur natal dan tahun baru 2021. Sehingga perlu dilakukan antisipasi pelaksanaan kegiatan selama bulan Ramadan 1442 Hijriah dan menjelang perayaan serta pasca Hari Raya Idulfitri.
Tak heran, dengan munculnya video tersebut, memicu kontroversi di masyarakat. Beberapa pengguna Twitter juga meninggalkan pesan di kolom komentar, seperti komentar @Hamadi88 Wes sak karepmu lordd, @SarungClassic Mungkin itu cara buat menyantuni penyanyi di kala orderan sepi.
Karena diketahui, video dengan durasi waktu satu menit tersebut menampilkan biduan dangdut mengenakan kaos hitam dan rok mini tengah goyang di depan Pelaksana tugas (Plt) Camat Sukoharjo Havid Danang dan sejumlah lurah. Tampak para tamu yang hadir menikmati rangkaian acara yang digelar di Gedung PAC PDIP di Kelurahan Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.
Dalam unggahan itu, pemilik akun juga menambahi narasi mengenai pernyataan Bupati Sukoharjo Etik Suryani yang menghimbau untuk tidak halalbihalal. Sikap ambivalen ini memicu kontroversi di masyarakat. Akun itupun meng-tag Bupati Etik Suryani @Hj_EtikSuryani.
Sontak video tersebut membuat heboh jagad maya. Bupati Etik Suryani dan Wakil Bupati (Wabup) Agus Santosa bahkan langsung memanggil Plt camat setempat.
Tidak membutuhkan waktu lama, Havid langsung mengklarifikasi video tersebut kepada wartawan Sukoharjo pada Jumat (21/5). Dalam klarifikasinya, Havid membenarkan video tersebut. Dirinya bersama lurah mendapat undangan acara halalbihalal dari PAC PDIP Sukoharjo. Namun yang hadir hanya 10 lurah, sedangkan empat lurah lainnya berhalangan hadir.
"Kami jajaran lurah diundang halalbihalal oleh PAC PDIP Sukoharjo. Namun sejak awal kami sudah mengingatkan protokol kesehatan. Dan benar, kegiatan itu hanya dihadiri 52 orang," kata Havid.
Selain itu, pelaksanaan protokol kesehatan juga dilakukan dengan menerapkana jaga jarak pada tempat duduk peserta halalbihalal. Begitu pula kegiatan hanya ada sambutan tunggal ketua PAC PDIP Sukoharjo. Terkait ada hiburan di acara tersebut, Havid mengaku merupakan sumbangan dari salah satu anggota partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Hiburan di luar dari skenario acara halalbihalal. Jadi kami setelah makan bakso langsung pulang," terangnya.
Havid pun mengaku sudah dipanggil Bupati dan Wabup atas kehadirannya di acara halalbihalal PAC PDIP. Bupati langsung memberi teguran keras dan telah memerintahkan Inspektorat untuk melakukan investigasi kasus tersebut.
"Kami meminta maaf kepada seluruh instansi dan lapisan masyarakat atas kekhilafan ini. Sekarang kami menunggu pemeriksaan Inspektorat. Nanti hasilnya bagaimana tunggu saja," ucapnya.
Havid menambahkan, selaku penanggungjawab wilayah di Kecamatan Sukoharjo siap menerima sanksi atas kegiatan tersebut.