Pekanbaru, Gatra.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengakui ada pengaruh kehadiran Partai Ummat bagi segmentasi pemilih golongan Islam di Riau. Menurut Wakil Ketua DPW PPP Riau, Afrizal Hidayat, pengaruh tersebut perlu disikapi setiap partai politik berbasis massa Islam jelang pemilu 2024.
"Soal pengaruhnya bagi segmentasi pemilih tentu ada. Tapi dampaknya terhadap PPP mungkin tidak sekuat apa yang dihadapi PAN," jelasnya kepada Gatra.com, di Pekanbaru,Jum'at(20/5).
Sebut Afrizal, alih-alih menyikapi kemunculan Partai Ummat di segmen pemilih muslim, pihaknya justru mengarahkan kerja-kerja politik merespon suara millenial muslim pada pemilu 2024. Menurutnya segmentasi pemilih milenial yang ditaksir lebih dari 30 persen, mendorong setiap partai politik melakukan perangkulan terhadap segmen tersebut.
"Disisi lain PPP dihadapkan dengan citra partai tua, kesan ini yang coba kita ubah. Artinya kerja-kerja politik untuk merubah citra tersebut efeknya akan lebih terasa, ketimbang mencurahkan perhatian mengukur dampak politik munculnya Partai Ummat," terangnya.
Adapun PPP bakal menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII pada 28 dan 29 Mei di Kota Pekanbaru. Hajatan tersebut akan menjadi pijakan awal bagi Partai Ka'bah di Riau menghadapi pemilu 2024.
Afrizal yang memutuskan ikut kontestasi pemilihan Ketua DPW PPP Riau mengatakan, siapa pun sosok yang terpilih menjadi Ketua PPP Riau akan langsung dihadapkan dengan tugas berat.
Salah satunya mempersiapkan mesin partai politik dalam menghadapi kemungkinan perubahan ambang batas parlemen pada pemilu 2024.
"Tantangan kedepan itu berat, sebisa mungkin riak-riak di internal partai dapat diminimalkan, sehingga partai dapat lebih fokus melakukan siasat politik jelang 2024."
Asal tahu saja, PPP merupakan salah satu partai yang mengalami penurunan capaian politik pada pemilu 2019 di Riau. Di DPRD Riau misalnya, PPP hanya memiliki 4 kursi, berkurang dari 5 kursi pada pemilu 2014. Hal ini membuat PPP gagal membentuk fraksi mandiri di DPRD Riau.