Jakarta, Gatra.com -Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa saat ini upaya vaksinasi guru dan tenaga pendidik masih mandek di persoalan suplai vaksin yang ada. Hal ini diakui Nadiem menjadi hambatan dalam upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi terhadap 4,5 juta guru dan tenaga pendidik di tanah air.
Hingga saat ini dalam catatannya, baru 23 persen dari target 4,5 juta guru dan tenaga pendidik yang sudah dilakukan vaksinasi. Banyak juga terhambat karena suplai vaksin yang ada. "Jadi, kalau vaksinasi terlambat, mungkin karena impornya memang tertahan. Ada negara yang belum bisa melakukan ekspor. Itu jadi kendala dalam vaksinasi guru," kata Nadiem kala ditemui saat meninjau vaksinasi pelaku seni dan budaya di Kantor Kemendikbudristek, Kamis (20/5).
Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kemendikbudristek. Apalagi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, vaksinasi guru dan tenaga pendidik adalah hal yang harus dikejar. Mengingat adanya persiapan sekolah tetap muka yang diwacanakan akan digelar pada bulan Juli 2021.
"Guru dan tenaga pendidik tetap jadi prioritas kita. Jadi, harapannya jelang Juli semua empat setengah juta guru dan tenaga pendidikan bisa kita vaksin," beber Nadiem.
Mengenai persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Nadiem menyebut bahwa hampir lebih dari 20 persen sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas secara periodik. Dengan modal pengalaman 20 persen sekolah yang sudah buka sejak Januari 2021, Nadiem yakin persiapan PTM terbatas akan berjalan lancar.
"Jadi, ini bukan hal yang baru, sudah sejak Januari sekolah melaksanakan tatap muka meski baru sekitar 20%. Jadi, yang kita tekankan gurunya sudah divaksin, maka sekolahnya wajib memberikan opsi tetap muka," pungkasnya.