Home Ekonomi Masmindo Kaji Potensi Kandungan Emas di Rante Balla

Masmindo Kaji Potensi Kandungan Emas di Rante Balla

Jakarta, Gatra.com – PT Masmindo Dwi Area masih melakukan berbagai kajian teknis untuk untuk mendapatkan data-data terkini mengenai prospek kandungan mineral logam emas di wilayah Desa Rante Balla, Latimojong, Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Manager Government Relation PT Masmindo Dwi Area, Wahyu DP, pada Rabu (18/5), menyampaikan, dari belasan ribu hektare (Ha) yang telah dilakukan kajian, baru sekitar 2.500 Ha yang berpotensi mengandung emas.

Wahyu mengatakan, pihaknya mengharapkan tim teknis bisa menyelesaika kajian tersebut pada kuartal tiga pada tahun ini. Kajian tersebut mengalami keterlambatan akibat pandemi Covid-19.

Karena pengkajian tersebut belum rampung, perusahaan tambang emas ini pun belum melakukan pembebasan lahan, sehingga belum menguasai lahan tersebut.

Pihak perusahaan pun memperbolehkan masyarakat untuk memasuki area lahan yang diusahakan untuk kehidupan sehari-hari, yakni berkebun cengkih, kopi, dan palawija.

"Kita tetap membolehkan mereka [warga] masuk. Mereka leluasa keluar masuk berkebun, karena kami belum ada aktivitas sama sekali. Kami juga masih terus lakukan kajian dengan pemkab sana," ungkapnya.

Masmindo sudah puluhan tahun beroperasi di wilayah Luwu. Sesuai Perjanjian Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia yang diamandemen pada 2018 lalu, perusahaan ini berhak atas konsesi lahan seluas 14 ribu Ha.

Wahyu mengatakan, pihaknya berharap bisa segera melakukan pembebasan lahan. "Kalau sudah selesai [kajiannya], paling tidak pertengahan tahun ini kita masuk pada tahapan proses pembebasan lahan," katanya.

Terkait belum dimulainya eksplorasi, masyarakat setempat pada penghujung April lalu sempat menemui Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, untuk mempertanyakan hal tersebut.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan kompensasi atas pembebasan lahan dari perusahaan yang disebut-sebut merupakan anak dari Nusantara Resources Limited (Nusantara). Perusahaan induknya diwartakan melantai di Bursa perdagangan Australia dengan kode NUS.

423