Jakarta, Gatra.com – Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Firman Noor, berpendapat bahwa Indonesia perlu turut prihatin atas serangan militer Israel terhadap Palestina yang berlangsung hingga hari ini, sejak 10 Mei 2021 lalu. Hal itu dikarenakan lebih dari persoalan agama, akan tetapi tentang masalah kemanusiaan.
“Nah saya kira di sini, Indonesia jelas perlu turut prihatin. Karena pada dasarnya, persoalan ini lebih dari persoalan agama, namun sebetulnya masalah kemanusiaan,” tuturnya, via Zoom dalam webinar yang diadakan oleh LIPI, yang bertajuk “Israel-Palestina Memanas: Bagaimana Memahami Keberlanjutan Krisis dan Peran Indonesia?” pada Rabu, (19/5) dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pusat Penelitian Politik LIPI.
Firman pun menerangkan, bentuk penjajahan yang dilakukan oleh Israel atas Palestina tentu harus menjadi keprihatinan Tanah Air dan semua umat manusia di dunia. “Oleh karena itu, sudah wajar kalo kita menyampaikan semangat solidaritas kemanusiaan yang terus layak untuk digelorakan agar kita tidak dicap sebagai bangsa yang tidak peduli atau bangsa yang mati rasa atas kekesengsaraan umat manusia dan penindasan di muka bumi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Firman mengatakan bahwa setidaknya 200 warga Palestina telah meninggal dunia per Senin, (17/5) akibat pemboman oleh Israel hampir tiap harinya. Di mana, 59 di antaranya adalah wanita dan 35 anak-anak. Ada pun, sekitar 1.300 orang telah terluka serta menimbulkan trauma yang luar biasa, khususnya bagi anak-anak. Saat ini, sekitar 40 ribu warga negara tersebut sudah mengungsi akibat pemboman yang dilakukan hampir tiap harinya oleh Israel.
“Kita sangat berharap bahwa kondisi di Palestina akan kembali kondusif dan korban jiwa manusia dapat segera dihentikan,” imbuh Firman.