Sipirok, Gatra.com - Lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan rombongan bertolak menuju Sibolga, Sumatera Utara. Mendarat di Bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Sibolga, Mensos melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Mensos dijawalkan menemui korban longsor dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasarnya. “Untuk memastikan korban longsor tercukupi kebutuhan dasarnya,” kata Mensos di Sibolga (18/05).
Sebanyak 13 jiwa menjadi korban tewas dalam bencana longsor yang terjadi di area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Kecamatan Marancar tersebut.Sebelumnya, Kemensos telah menyerahkan santunan senilai Rp180 juta kepada 12 ahli waris korban longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, beberapa waktu lalu. Atau masing-masing ahli waris mendapatkan santunan sebesar Rp`15 juta.
Sejatinya, penyaluran santunan kepada 12 ahli waris korban longsor di Tapanuli Selatan ini akan diserahkan langsung oleh Mensos. Risma rencananya akan menyalurkan santunan kepada mereka usai memberikan bantuan bagi korban longsor di Kabupaten Solok Selatan dengan menumpangi helicopter, beberapa waktu lalu.
Namun, karena situasi dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, Risma menunda keberangkatannya ke Tapanuli Selatan, dan baru bisa terlaksana hari ini.
Sebanyak 13 korban tersebut adalah Anius Waruhu (56), warga Pasar Sempurna; Yasmani Halawa, perempuan (56), warga Pasar Sempurna; Helmawati (31), warga Batu Godang; Yuffiter Gulo (11), warga Batu Godang; Nofita Gulo (10), warga Batu Godang; Sultan Fahrih Gulo (8), warga Batu Godang; Rio (4), warga Batu Godang; Risda (2,5), warga Batu Godang.
Kemudian Sopiana (12), warga Sagala-gala; Sadarman Kristian (14), warga Sagala-gala; Donni Sitompul (24) warga Pardamean Nainggolan; dan Dauland Sitompul (26), warga Pardamean Nainggolan dan Dehao Xie (51), warga Simangambat.