Cilacap, Gatra.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi menyatakan hingga saat ini belum tampak lonjakan kasus Covid-19 usai lebaran. Namun, dia mengingatkan, bukan berarti Covid-19 tak berisiko naik usai meningatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat selama libur lebaran.
Pramesti menjelaskan, pada lebaran Idul Fitri aktivitas masyarakat meningkat cukup tinggi meski ada larangan mudik. Intensitas pertemuan warga dalam rangkaian lebaran juga tinggi, meski sebagian tetap menjaga protokol kesehatan. “Kalau sekarang trennya belum kelihatan naik atau turun. Mudah-mudahan terus turun ya,” ucapnya.
Menurut dia, saat ini Dinkes belum bisa memprediksi kasus Covid-19 di Cilacap lantaran rangkaian lebaran dan libur lebaran baru saja usai. Angka ini akan terlihat pekan depan, setelah dua pekan akhir Ramadan dan sepekan berjalan lebaran Idul Fitri.
Dia mengungkapkan, sebulan terakhir, angka kasus baru Covid-19 di Cilacap cenderung melandai dan turun, tetapi masih fluktuatif. Angka harian bertambah antara 30-40 kasus. Namun, beberapa di antaranya juga lebih rendah, hanya belasan.
Dengan kasus aktif Covid-19 mencapai 412 orang, tiga kecamatan menjadi wilayah dengan jumlah pasien tertinggi. Yakni, Kecamatan cilacap Tengah 71 kasus, Cilacap Selatan dengan 57 kasus, Kroya 52 kasus dan Kecamatan Cilacap Utara dengan 49 kasus.
Sedangkan kecamatan dengan kasus Covid-19 terendah yakni Kecamatan Sidareja dan Patimuan dengan satu kasus, disusul Kecamatan Cimanggu dua kasus dan Kecamatan Nusawungu tiga kasus.
Dia berharap masyarakat tetap menjaga prokes pencegahan Covid-19. Dengan begitu, angka penularan Covid-19 bisa ditekan dan terus menurun seturut berjalannya vaksinasi Covid-19.