Jakarta, Gatra.com – Pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi nasional gelombang ketiga. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, vaksinasi kali ini memprioritaskan kelompok masyarakat miskin, disabilitas, hingga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan, vaksinasi gelombang ketiga ini menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi yang jumlahnya sekitar 63,9 juta orang.
"Ini sangat luas. Artinya, ekonominya ke bawah, secara sosial ini juga kurang beruntung. Ini yang didahulukan," kata Nadia dalam acara virtual bertajuk "Vaksinasi Gelombang Ketiga Dimulai" melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Selasa (18/5).
Menurutnya, pemerintah awalnya merencanakan vaksinasi gelombang ketiga ini dilaksanakan pada April lalu. Namun, karena keterbatasan vaksin akibat embargo vaksin India, maka pelaksanaanya baru dimulai pada awal Mei di ibu kota.
Pelaksanaan vaksinasi masyarakat rentan ekonomi dan sosial di beberapa daerah juga sudah berjalan, di antaranya di DKI Jakarta meningat angka kasus Covid-19-nya masih terus meningkat.
Di samping itu, lanjut Nadia, DKI Jakarta merupakan daerah urban, variasi masyarakatnya sangat beragam dengan diversitas status sosial yang beragam. "Kemarin DKI Jakarta sudah memulai, ini menjadi suatu pilot project, sebelum kita melakukannya secara nasional," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, menyampaikan, program vaksinasi nasional gelombang ketiga di DKI Jakarta telah dimulai pada 5 Mei 2021sesuai dengan Surat Edaran dari Kemenkes.
Menurutnya, berdasarkan surat tersebut, Pemerinta Provinsi DKI Jakarta diminta untuk melakukan vaksinasi pada masyarakat rentan, terutama di kawasan kumuh. Dinas Kesehatan DKI Jakarta kemudian melakukan pemetanaan.
"Masyarakat di sini kita bagi 3 zona, yakni [pertama] 445 RW yang sedang dalam proses prioritas untuk penataan permukiman yang tertuang dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2018," katanya.
Kedua, lanjut Ngabila, adanya RW tempat transmisi lokal dari virus mutasi atau varian baru yang ditemukan varian India. Ketiga, RT Zona PPKM Mikro yakni berupa zonasi merah dan oranye. Sejak 5 Mei 2021 hingga saat ini, tercatat sudah ada 140 ribu lebih masyarakat rentan di DKI Jakarta yang telah divaksinasi Covid-19.
"Tahap 3 dari sasaran menunggu arahan dari Pemerintah Pusat terhadap alokasi dan target yang diberikan kepada DKI Jakarta. Tetapi, untuk kelompok tadi, masyarakat rentan sudah dimulai, dan saat ini sudah vaksinasi sekitar dari tanggal 5 sampai saat ini mencapai 142 ribu," ungkapnya.
Nadia menambahkan, Kemenkes melakukan penghentian sementara distribusi vaksin Covid-19 AstraZeneca batch CTMAV547. Penghentian sementara distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 itu merupakan bentuk kehati-hatian.
Kemenkes menargetkan sebanyak 181.554.465 warga Indonesia akan mendapat vaksin Covid-19 yang terbagi menjadi empat tahapan. Pertama, menyasar sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan, kedua secara paralel menyasar sebanyak 21,5 juta lansia dan 17,3 petugas pelayanan publik.
Kemudian tahap ketiga, menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang. Dan tahap keempat menyasar sebanyak 77,4 juta orang yang merupakan masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.