Jakarta, Gatra.com – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa secara spasial ekonomi di sejumlah daerah sudah mengalami perbaikan. Bahkan, sepuluh provinsi telah mencatatkan pertumbuhan positif.
“Rinciannya, yaitu Riau 0,41%, Papua 14,28%, Sulawesi Tengah 6,26%, DI Yogyakarta 6,14%, Sulawesi Utara 1,87%, Sulawesi Tenggara 0,06%, Nusa Tenggara Timur 0,12%, Papua Barat 1,47%, Kepulauan Bangka Belitung 0,97%, dan Maluku Utara 13,45%,” ungkapnya dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (17/5).
Airlangga menambahkan pertumbuhan tersebut didorong oleh sejumlah sektor yang secara spasial tumbuh positif di sebagian besar provinsi, di antaranya sektor pertanian, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan, pengadaan listrik, dan pengadaan air.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan realisasi dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 11 Mei 2021 mencapai Rp172,35 triliun atau 24% dari pagu. Realisasi ini meliputi Program Kesehatan sebesar Rp24,9 triliun (14% dari pagu), Program Prioritas mencapai Rp21,8 triliun (17,6% dari pagu), Program Dukungan UMKM dan Korporasi mencapai Rp42,03 triliun (21,7% dari pagu), dan Program Insentif Usaha sebesar Rp26,83 triliun (47,2% dari pagu).
“Adapun realisasi Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) adalah sebesar Rp56,79 triliun atau 37,8% dari pagu Rp50,28 triliun, dengan rincian realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 48,19%, Kartu Sembako mencapai 38,20%, Bantuan Sosial Tunai sebesar 98,39%, serta BLT Desa sebesar 17,41%,” tambahnya.
Airlangga juga menyebut adanya kebijakan peniadaan mudik telah mendorong peningkatan belanja di wilayah aglomerasi. Bank Indonesia mencatat penarikan dana tunai di wilayah Jabodetabek naik 61% atau Rp34,8 triliun. Sementara itu, peredaran uang BI secara nasional sebesar Rp 154,5 triliun atau meningkat 41,5% dibandingkan tahun lalu.