London, Gatra.com - Leicester City akhirnya berhasil menorehkan sejarah. Pasukan Brendan Rodgers ini berhasil menjadi juara Piala FA usai mengatasi ambisi Chelsea. Si Rubah berhasil menang dengan skor 1-0 atas pasukan Thomas Tuchel dalam laga yang berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (15/5) malam WIB.
Kedua tim mengawali babak pertama dengan permainan yang kurang atraktif. Hasilnya, tak ada peluang yang tercipta di awal laga. Situasi ini terus berlanjut. Bahkan hingga babak pertama usai, kedua tim gagal melepaskan tendangan yang mengarah ke gawang lawan. Hasilnya, skor kacamata mewarnai laga hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Leicester mulai menemukan ritme permainan mereka. Hasilnya Youri Tielemans mampu mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-63. Pemain asal Belgia ini melepaskan tendangan keras jarak jauh tanpa bisa diantisipasi kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga. Skor 1-0, Leicester memimpin.
Usai tertinggal, pasukan Thomas Tuchel tersengat. Mereka pun mulai menyerang demi menyamakan kedudukan. Sayang sejumlah peluang yang ada belum berbuah gol.
Jelang laga berakhir, Chelsea mampu mencetak gol. Umpan jauh Thiago Silva mengarah ke Ben Chilwell. Wes Morgan bermaksud membuang bola. Sayang bola masih mengarah ke Ben Chilwell, dan bola berhasil masuk ke gawang Leicester. Sayang video assistant referee (VAR) membatalkan gol tersebut, karena pemain Chelsea dinilai offside. Skor 1-0 bertahan hingga laga usai.
Hasil ini membuat Leicester menjadi juara Piala FA untuk pertama kalinya. Dalam dua final sebelumnya pada 1968-1969 dan 1962-1963 The Foxes selalu gagal.
Mereka takluk di tangan Manchester City dan Manchester United. Tapi tahun ini Brendan Rodgers berhasil menciptakan sejarah dengan menbawa timnya menjadi juara.
Sementara peluang Tuchel untuk membawa Chelsea menjadi juara, hanya tersisa di ajang Liga Champions. Mereka akan menghadapi Manchester City dalam babak final yang dijadwalkan berlangsung akhir Mei ini.