Gaza, Gatra.com - Serangan udara Israel yang terus berlangsung telah menewaskan 126 warga Palestina di Gaza, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, dan 950 orang terluka.
Keterangan itu dilaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza pada hari Jumat (14/5).
Dikutip Al-arabiya, Sabtu (15/5), Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat mengatakan bahwa pasukan Israel juga menewaskan 11 warga Palestina lainnya dan melukai sekitar 600 orang yang di antaranya terluka parah, selama konfrontasi kekerasan, yang terus meletus di banyak kota dan desa.
Tentara Israel menggunakan peluru tajam selain bom gas dan peluru karet.
Kepresidenan Palestina mengutuk eskalasi Israel ini dan penggunaan kekuatan yang berlebihan, dalam menekan demonstrasi secara damai.
Kepresidenan Palestina menganggap Israel bertanggung jawab atas eskalasi dan meminta pemerintah Amerika untuk menekan Israel, agar menghentikan serangannya.
Kementerian Kesehatan Palestina telah mengumumkan keadaan darurat di rumah sakit dan pusat kesehatan serta menyerukan donor darah di kota Nablus.
Terjadi pula bentrokan di Tepi Barat sejak Senin, pasca Israel menyerang jamaah di masjid al-Aqsa di Yerusalem, menyusul upaya pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bentrokan Tepi Barat pada hari Jumat, mempengaruhi beberapa lokasi, sehingga menyebabkan lebih dari 600 orang terluka, akibat gas air mata dan peluru karet.
Seorang koresponden Al Arabiya mengatakan tentara Israel menggunakan drone untuk menjatuhkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.
Di tengah lonjakan kekerasan Tepi Barat, konflik Gaza berkecamuk pada hari Jumat. Pasukan Israel terus melanjutkan pemboman sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina.
Sebelumnya pada hari itu, tentara Israel mengatakan telah menembakkan 450 rudal ke Gaza dalam waktu 40 menit.