Kebumen, Gatra.com- Tim laboraturium forensik (Labfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Kebumen dan Polda Jateng yang melakukan olah TKP ledakan mercon maut berhasil mengungkap penyebab ledakan. Dugaan sementara, ledakan diakibatkan oleh human error, kecerobohan peracik mercon saat memasukkan bubuk ke dalam selongsong petasan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, saat jumpa pers di Mapolres Kebumen, Jumat (14/5). "Dari hasil olah TKP oleh Tim Inafis ditemukan senyawa bahan mercon. Temuan ini kami kembangkan dengan memeriksa 16 orang saksi, termasuk menelusuri dari mana bahan mercon itu didapat," kata Kapolda.
Orang nomer satu di Polda Jawa Tengah ini menambahkan, kejadian di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit pada hari terakhir puasa (Rabu,12/5) itu menjadi pembelajaran bagi masyarakat. "Peristiwa ledakan mercon ini menjadi pembelajaran barang siapa menyimpan, menguasai bahan mercon atau bahan peledak (handak) akan dikenai pidana UU Darurat nomer 12 tahun 1951 ancaman hukuman 20 tahun," tegas Ahmad Lutfi.
Sebelum terjadi ledakan mercon yang menewaskan empat orang, lanjut Kapolda, Polres Kebumen sudah intensif melakukan Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan (KKYD) dan sudah mengamankan hampir 4 kuintal (400 KG) bahan mercon atau handak. "Kita menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuat atau bermain-main petasan. Di seluruh wilayah Polda Jateng juga telah melakukan operasi kegiatan pengamanan bahan mercon. Hampir 46.055 KG bahan mercon, 72.000 pieces petasan telah diamankan," jelasnya.
Kapolda juga menyayangkan masyarakat belum sadar bahaya petasan dapat mengancam jiwa dan harta benda mereka. Polisi saat ini telah mengamankan bukti-bukti dari TKP. Antara lain, mengamankan baju para korban, foto-foto korban baik yang meninggal dunia maupun yang masih dirawat di RSUD Prembun. Dari keterangan Kapolda, dalam kejadian mercon maut itu, dua orang meninggal di TKP dan dua orang meninggal di rumah sakit, total empat orang meninggal dunia.
"Dari keterangan saksi, diperoleh informasi bahwa, bahan mercon dibeli secara online dari penjual di daerah Pati, Jawa Tengah. Saat ini penyidik kami sudah menuju ke sana untuk meminta keterangan," tamvah Kapolda.
Jenis handak yang meledak adalah low explotion, sehingga mengakibatkan sebagian rumah tempat meracik mercon rusak parah bagian depannya. "Kami menemukan 4 kilogram bahan mercon dan 400 selongsong petasan. Dari keterangan yang diperoleh, pembuat petasan meracik bahan mercon sambil merokok sehingga menyebabkan ledakan. Kami tidak tahu apakah mercon tersebut akan dijual atau hanya dipakai sendiri karena pembuat meninggal dunia," pungkas Irjen Ahmad Luthfi.