Timor Tengah Selatan, Gatra.com- Di momen Idulfitri 1442 H tahun 2021 ini umat islam diminta untuk tebarkan cinta kasih kepada sesama. Selain itu harus diupayakan untuk saling memafkan.
“Saya minta agar kita semua untuk melaksanakan sifat Allah dim omen Idulfitri ini. Ini sesuai makna yang terkandung dalam surat Alfatihah sebagai ibu Quran,” kata Khatib KH. Pua Monto Umbu Nay kepada 1000 umat islam kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ) pada Shalad Id Idulfitri di lapangan Puspenmas ( 13/5).
Sifat Allah yang pertama kata Umbu Nay yaitu Ar-Rahman, Yang Maha Mencintai dan Mengasihi. Sebagai umat Allah seharusnya manusia mewarisi sifat cinta kasih.
“Manusia harus mampu menghilangkan rasa iri, dengki, dendam dan prasangka buruk antar sesama. Manusia harus mampu membangun persaudaraan yang berlandaskan cinta dan kasih,” kata Umbu Nai.
Sifat Allah yang kedua sebut Umbu Nay adalah Ar-Rahim, Maha Penyayang. Di hari Idul Fitri ini umat Islam diajak untuk menebarkan perasaan saling menyayangi satu sama lain.
“Umat Islam harus mampu menyayangi mereka yang pernah menyakitinya. Mereka yang pernah berselisih paham bahkan mereka yang pernah mencelakainya. Hilangkan semua kebencian, amarah dan mari saling memaafkan dan menyayangi satu dengan yang lain,” kata Umbu Nay.
Dia menyebutkan sifat Allah yang ketiga yaitu Rabb, Yang Maha Mengatur, Mengasuh dan Mengurus. “ Setelah saling bermaafan satu sama lain, umat Islam diajak untuk mengisi hidup dengan saling mengasuh. Selain itu harus saling mengingatkan dengan bahasa yang sopan satu sama lain ,” katanya..
Terakhir sifat yang keempat kata dia adalah Al-Malik, Maha Raja dan maha Menguasai. “Saya ajak seluruh umat Islam agar menggunakan kekuasaan dan kewenangan yang ada. Untuk membantu sesama, menolong mereka yang tertindas, menjenguk mereka yang sakit, membela mereka yang Yatim-piatu dan menyapa mereka yang miskin dan papa. Mari kita gunakan kekuasaan yang kita miliki karena suatu jabatan atau posisi untuk membantu sesama yang membutuhkan," kata Umbu Nay.
Idul Fitri tahun ini menurut Umbu Nay masih sama dengan tahun lalu, dimana masih berada dalam status Pandemi Virus Corona. Jalan-jalan mudik ditutup hingga jalan tikus pun disekat demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Bagi umat Islam yang jauh dari orang tua dan sanak saudara yang tidak bisa mudik untuk menemui,, memeluk dan simpuh. Untuk itu saya mengajak untuk menerobos jalan mudik menuju pangkuan ummul Qur'an atau ibu Al-Qur'an,” kata Umbu Nay.
Moment Idul Fitri katanya, merupakan momen dimana umat Manusia kembali kepada keaslian dan kesucian. “Ibarat bayi, maka orang yang menjalani Ramadhan dengan baik maka ia kembali kepada kesucian dan keaslian seperti seorang bayi yang baru dilahirkan ibunya. Dosa-dosanya telah dihapuskan. Momen iidulfitri ini kita upayakan untu kembali kepada kesucian dan keaslian kita,” kata Umbu Nay.
Salat Id di lapangan Puspenmas Kota Soe tepat pukul 07.00 WITA. Bertindak sebagai Imam sholat Ied, Arifin Salama Tangga dan Khatib KH. Pua Monto Umbu Nay.