Banyumas, Gatra.com – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyatakan, kebijakan larangan mudik berpengaruh dengan turunnya jumlah pemudik ke Purbalingga. Dia meyakini, jumlah pemudik turun dari tahun Idulfitri sebelumnya.
"Berdasarkan informasi, jumlah pemudik sampai hari ini walaupun ada tapi jumlahnya melandai, tidak seperti tahun yang lalu," katanya usai memantau Posko pemantauan mudik di perbatasan Purbalingga.
Dia berharap Covid-19 dapat dikendalikan walau melewati momen hari besar agama yang dirayakan ratusan juta orang di Indonesia. Kebijakan laranga mudik disertai dengan turunnya membuat jumlah mobilitas diyakini akan mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Sementrara itu, Kapolres Purbalingga, AKBP Fannky Ani Sugiharto SIK MSi, menyampaikan, posko masih beroperasi, sebagaimana dimulai sejak pra-larangan mudik. Hingga hari-hari akhir penyekatan, masih mendapati pemudik yang terjaring razia dan langsung dilakukan rapid test antigen.
“Kita akan memberikan surat kepada Satgas Covid-19 di tingkat PPKM Mikro, tujuannya agar mereka [para pemudik] masing-masing dilaporkan, dengan kedatangan mereka, kita semua bisa memonitor perkembangan masyarakat atau pemudik yang masuk ke sini. Sehingga tidak ada penyebaran Covid yang tidak terdeteksi,” ucap Kapolres, melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (12/5).
Kapolres mengimbau kepada kepada masyarakat untuk melaporkan pemudik kepada Satgas Covid-19 setempat. “Kita tidak akan menyulitkan justru kita akan bantu masyarakat untuk melakukan rapid sehingga kesehatannya akan terpantau dan masyarakat lebih nyaman,” ungkap Kapolres.
Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, meminta bagi pemudik yang kedapatan tidak dapat menunjukkan surat keterangan rapid antigen, langsung dilakukan rapid antigen di posko perbatasan. Bagi yang positif dan warga Purbalingga diminta untuk dikirim ke rumah karantina.
“Terkait pemudik kita harus bijak, karena banyak juga pemudik yang 'mbrobol-brobol' sampai ke Purbalingga, harus diperiksa kesehatannya. Bila dinyatakan sehat akan dipertemukan dengan keluarga, tetapi kalau tidak sehat ya harus dikarantina,” ucap Sudono.