Jakarta, gatra.com – Pemerintah resmi akan menggunakan pengelolaan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai sumber pembiayaan pendidikan dalam bentuk beasiswa. Salah satu yang bisa menggunakan manfaat tersebut termasuk bagi sumber daya manusia (SDM) pendidikan vokasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, berharap para pelajar vokasi di Tanah Air bisa memanfaatkan momentum pembiayaan ini dengan sebaik-baiknya. Karena menurut Wikan, dengan dibukanya program pembiayaan melalui dana abadi pendidikan ini, maka tantangannya pun juga makin tidak mudah.
"Karena relevansi serta kualitas menjadi pertaruhan dari ini semua. Sehingga kesiapan seluruh civitas akademika untuk memanfaatkan program ini sangat kami harapkan," ujar Wikan dalam Konferensi Pers Daring, Selasa (11/5).
Bahkan, dalam skema pembiayaan yang diluncurkannya tersebut, Wikan mengatakan bahwa pembiayaan tidak hanya ditujukan bagi pelajar atau mahasiswa yang berkecimpung di dunia vokasi. Namun, beasiswa ini juga akan menyasar bagi calon guru dan calon dosen di satuan pendidikan vokasi.
"Target dari program beasiswa ini adalah melahirkan pendidik yang memiliki kemampuan pedagogik dan mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui industri. Makanya, Kami berharap peluang-peluang yang sudah dikoordinasikan dengan LPDP ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya," kata Wikan.
Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, menambahkan, khusus untuk program pembiayaan ini, pihaknya telah mengelola dana abadi sebesar Rp71 triliun yang terbagi atas dana abadi pendidikan, penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan. Peningkatan dana abadi di akhir 2020 tersebut kemudian dimanfaatkan untuk memperluas serta memperbanyak pembiayaan studi S-1 dan pendidikan vokasi.
"Kami melihat peran pendidik sangatlah vital sehingga pembangunan SDM tidak boleh berhenti di tengah pandemi. Kami tetap mengelola program beasiswa reguler yang bisa diakses oleh masyarakat, tetapi untuk dosen dan pendidik LPDP berintegrasi dengan Kemendikbudristek," ujarnya.