Home Milenial Dirjen Dikti: IISMA, Kesempatan Mahasiswa Dapat Pengalaman

Dirjen Dikti: IISMA, Kesempatan Mahasiswa Dapat Pengalaman

Jakarta, Gatra.com – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, mengatakan, program Indonesia International Student Mobility Award atau Beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia (IISMA) merupakan kesempatan bagi mahasiswa S1 atau sarjana yang ingin mendapatkan pengalaman dan pengayaan di salah satu perguruan tinggi kelas dunia di 4 benua.

“Ini adalah satu kesempatan untuk adek-adek mahasiswa sekalian, mengikuti suatu program pertukaran mahasiswa di tingkat global,” ungkapnya, dalam peluncuran IISMA yang digelar secara virtual pada Selasa (11/5).

Nizam menerangkan, IISMA merupakan suatu program kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) serta Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Direktorat Belmawa).

Ia pun menyebut visi dari program tersebut adalah untuk mengakselerasi mahasiswa Indonesia guna memperkuat dan membawa mereka agar dapat belajar di luar negeri di kampus-kampus ternama di dunia.

Melalui program ini, mahasiswa Indonesia yang memenuhi syarat akan mendapatkan pengalaman belajar yang tentu luar biasa sekali di luar negeri. Selain itu juga, akan membangun kepercayaan diri dan juga membangun persahabatan internasional dengan rekan-rekan dari seluruh dunia.

“Ini yang kita kenal dengan kebhinekaan global dalam profil pelajar Pancasila serta untuk mempererat pertukaran ide, pertukaran pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia bagi mahasiswa Indonesia yang mengikuti program ini,” ujar Nizam.

Mereka berharap, ujarnya, platform atau kerja sama ini juga dapat mempererat kerja sama internasional antarperguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi di luar negeri. Karena setiap mahasiwa yang nantinya akan dikirim ke luar negeri untuk mengikuti program ini, tetap harus dibimbing oleh dosennya dari Indonesia. Dengan begitu, akan ada komunikasi, dialog serta kolaborasi antara dosen dari perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi mitra di luar negeri.

“Kita juga berharap, perguruan tinggi yang bergabung di dalam program ini dari mitra global kita, itu akan bermitra juga dengan perguruan tinggi di dalam negeri," katanya.

"Kami harapkan, nanti perguruan tinggi-perguruan tinggi yang mengirim mahasiswanya mengikuti program ini, terlibat langsung, in-case dengan mitranya di dunia internasional,” kata Nizam menyampaikan laporan mengenai IISMA.

262