Jakarta, Gatra.com - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) merespon situasi krisis di masjid Al-Aqsa, dengan membuka dapur umum. Dengan dibukanya dapur umum tersebut untuk sahur dan berbuka puasa, ACT berharap dapat membantu penjaga Masjid Al-Aqsa.
"Kami buka dapur umum di Al-Aqsa supaya 70.000 orang yang sedang menjaga Masjid Al-Aqsa dapat berjaga," ujar Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ibnu Khajar dalam keterangannya, Selasa (11/5).
"Kita siapkan dapur umum Al-Aqsa supaya buka dan sahurnya para pejuang di Baitul Maqdis atau Murabitun tetap kuat fisiknya untuk melawan serangan-serangan kekejaman dari tentara-tentara Israel di Masjid Al-Aqsa," sambung Ibnu
Tak hanya makanan, ACT juga menyediakan bantuan medis bagi yang membutuhkan. Selain itu, dapur umum dan bantuan ACT tak hanya menyasar para penjaga Masjid Al-Aqsa, namun juga penduduk Palestina di sekitar yang turut terdampak aksi kekerasan yang dilakukan tentara Israel.
"Bismillah, bagi mereka yang sedang mengungsi, bagi saudara kami yang sedang ketakutan, anak-anak yatim yang sedang tercerai berai ke mana-mana, orang-orang tua yang sedang sakit-sakitan karena terkena serangan-serangan tembakan atau terkena bom, Insyaallah, paket-paket pangan dan bantuan-bantuan medis akan kami kirimkan ke rumah-rumah warga Palestina. Khususnya di Baitul Maqdis, di Masjid Al-Aqsa, dapur umum akan melayani 24 jam," tegas Ibnu.
Lebih lanjut, Ibnu mengajak seluruh masyarakat bersolidaritas terhadap nasib rakyat Palestina dengan apapun bentuknya. Terlebih, idulfitri sudah di depan mata, yang seharusnya suasana damai dapat dirasakan di mana saja.
"Jangan hanya dengan doa, jangan hanya dengan seruan, tetapi buktikan nyata bahwa kita adalah orang-orang yang peduli. Darurat Al-Aqsa, selamatkan Palestina, rebut kembali Palestina, adalah seruan yang kita ajak bukan hanya kepada orang Indonesia, tetapi juga kepada dunia internasional. Kalau anda beriman, maka anda pasti akan bantu Palestina. Kalau anda beriman, anda akan tergerak untuk membebaskan Al-Aqsa," ujar Ibnu Khajar.