Banten, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri produk halal Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah terus mengakselerasi pengembangan kawasan industri halal (KIH) di tanah air. Indonesia juga ditargetkan menjadi pusat produksi produk-produk halal di dunia.
"Percepatan pembangunan kawasan industri halal perlu segera dilakukan. Hal ini ditempuh lewat beberapa instrument insentif. Selain itu kami mengusulkan KIH ditetapkan statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) indstri berbasis halal," katanya saat meninjau KIH "Halal Modern Valley" di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten, Selasa (11/5).
Investasi ini, lanjutnya, dapat berupa pembiayaan untuk calon tenant, termasuk pembiayaan sertifikat halal bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM). "Kami juga bekerja sama dengan Uni Emirat Arab, dan menyampaikan kepada mereka bahwa saat ini Indonesia telah memiliki tiga KIH. Sehingga perusahaan dari sana dapat segera berinvestasi," ujar Menperin.
Menurutnya, produk yang dihasilkan oleh KIH bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menembus pasar ekspor. Dengan potensi yang besar, Indonesia berpeluang menjadi pusat produksi halal di dunia. Terlebih, produk halal saat ini makin dinikmati masyarakat dunia, bukan hanya oleh kaum muslim.
"Selain itu, KIH saat ini belum berkembang sesuai dengan yang diinginkan," imbuhnya.
Maka, untu mengembangkan KIH, dibutuhkan tambahan investasi. Misalnya pembangunan laboratorium, dryport, dan logistik khusus.
"Kebutuhan KIH berbeda dengan fasilitas yang dibangun pengembang pada umumnya," jelas Menperin.
Dengan kebutuhan KIH yang spesifik itu, pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkannya. Hal ini sesuai pesan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin yang meminta KIH harus jalan dan berkembang.
"Kemenperin akan terus bekerja sama dengan instansi dan stakeholder terkait untuk mewujudkan pengembangan KIH," papar Agus.