Jakarta, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, mengatakan, tren mobilitas penduduk Indonesia mengalami kenaikan pada tujuh hari terakhir.
Airlangga yang menyampaikan perkembangan penangaan Covid-19 bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (10/5), mengungkapkan, ada 3 provinsi yang mobilitasnya paling tinggi.
Ketiga provinsi tersebut, yakni Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Sementara tiga provinsi dengan mobilitas terendah adalah Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.
"Kita lihat dalam bulan Ramadan ini sektor ritel, mal, dan toko bahan makanan mobilitasnya tinggi," ungkapnya.
Pemerintah pun akan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dari tanggal 18 hingga 31 Mei dengan cakupan tetap di 30 provinsi.
"Tentu 18 sampai 31 Mei ini adalah periode dua minggu dari pascamudik hari raya Lebaran dan tentu pengetatan 3T nanti akan disampaikan Menteri Perhubungan," tandasnya.
Sedangkan untuk kasus positif Covid-19 yang meningkat cukup tajam terjadi di 5 provinsi, yaitu Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Aceh, dan Kalimantan Barat (Kalbar). Ini dipicu datangnya pekerja migran.
Menurutnya, kelima provinsi yang mengalami kasus positif cukup signifikan tersebut merupakan bagian dari 11 provinsi yang mengalami tambahan konfirmasi positif Covid-19 harian.
Menurutnya, peningkatan kasus harian juga telah menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di tujuh provinsi berada di atas 50%. Ketujuh provinsi tersebut, yaitu Sumatera Utara (Sumut) 63,4%, Riau 59,1%, Kepulauan Riau 59,9%, Sumatera Selatan 56,6%, Jambi 56,2%, Lampung 50,8%, dan Kalimantan Barat 50,6%.
"Ini terutama kenaikan memang terjadi di Sumatera. Oleh karena itu, Sumatera menjadi perhatian pemerintah. Sedangkan di Jawa terlihat bahwa BOR rata-rata di bawah 40% dan ini terendah sepanjang periode PPKM mikro," ujarnya.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan, kalau melihat data di Wisma Atlet, angka keterisian tempat tidur ini relatif rendah, yakni 21,47%, atau terisi sebanyak 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5.994.
"Tingkat kasus aktif per 9 Mei itu 5,7% atau 98.395 kasus dan dibandingkan global yang 12,13%. Kemudian tingkat kesembuhan per 9 Mei itu 91,5% atau 1.568.277 kasus versus global 85,78%. Dari tingkat kematian, per 9 Mei 2,7% versus global 2,08%," kata Airlangga.