Jakarta, Gatra.com – Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono mengungkapkan, sejumlah penyidik KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sedang menangani kasus berskala besar.
Dia mencontohkan, penyidik Novel Baswedan yang menangani kasus korupsi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta penyidik Andre Nainggolan yang menangani kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos).
“Yang jelas seperti yang sudah ada di media. Kemudian ada beberapa penyidik yang sebelumnya memang sudah menangani kasus-kasus besar, dan sebenarnya mereka sedang menangani kasus yang mungkin tidak bisa disampaikan kepada publik saat ini,” terangnya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertema “Dramaturgi KPK”, Sabtu (8/5).
Meski belum menerima hasil TWK secara formal, Giri meyakini data yang berkembang di media sama dengan hasil penilaian yang sempat diperlihatkan kepada beberapa pegawai KPK. Dia menambahkan, ada sekitar 9 kepala satuan tugas (Kasatgas) dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK.
“Sebenarnya yang menarik adalah hampir semua Kasatgas yang berasal dari KPK, 7 Kasatgas penyidikan dan 2 Kasatgas penyelidikan juga bagian dari 75 itu tadi. Pengurus inti dari wadah pegawai juga tidak lolos,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini sangat berbahaya bagi proses penanganan kasus korupsi yang sedang berjalan. Apalagi banyak di antaranya merupakan penyidik-penyidik handal dalam penindakan.
Giri menyebutkan dirinya termasuk pegawai yang tidak lolos TWK. Meski demikian, ia dan para pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos belum memiliki rencana untuk mensikapinya.
“Karena belum mendapatkan [pemberitahuan] resmi. Janjinya paling lambat minggu depan kita akan memperoleh SK [surat keterangan] tidak memenuhi syarat. Kurang lebih begitu, apakah nanti dipecat atau akan dilakukan pembinaan, saya tidak tahu karena itu menjadi pimpinan dan dewan pengawas KPK,” tuturnya.