Kebumen, Gatra.com - Bupati Kebumen, Jawa Tengah, Arif Sugiyanto mengeluarkan kebijakan baru, dalam pelaksanaan salat Idulfitri 1442 Hijriah atau tahun 2021 Masehi nantinya.
Ia meminta kepada pimpinan OPD berserta camat dan lurah atau kepala desa untuk menggenakan pakaian dinas resmi saat pelaksanaan salat Id.
"Dalam pelaksanaan salat Idulfitri nanti mungkin ada sedikit yang berbeda. Karena bukan hanya polisi dan TNI yang memakai seragam dinas, tapi Sekda, bersama seluruh jajaran pimpinan OPD, camat sampai lurah saya minta saalat Id ya pakai seragam dinas," ujar Bupati di Desa Bonosari, Kecamatan Sempor, Sabtu (8/5).
Arif menyebut tujuannya adalah agar aparatur pemerintahan bisa melakukan pengecekan langsung PPKM Mikro saat pelaksanaan salat Idulfitri.
"Aparatur pemerintahan, Sekda, pimpinan OPD dan camat harus bisa memastikan bahwa pelaksanaan, pencegahan penanggulangan covid-19 berjalan dengan baik. Karena dengan pakaian dinas ini, mereka bisa memberikan pengarahan kepada masyarakat dengan baik," katanya.
Bupati juga meminta kepada seluruh aparat desa untuk kembali mengaktifkan atau mendirikan posko covid-19 dari tingkat RT/RW.
"Bagi yang belum mengaktifkan posko covid-19, segera dibuat poskonya. Karena jelang lebaran sedikit banyaknya pasti ada warga kita yang mudik sehingga perlu didata dan dilakukan pengawasan," terangnya.
Kasus corona di Kebumen masih cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan penanganan yang serius dengan menerapkan aturan yang dianggap bisa memperbesar penyebaran kasus corona.
Antara lain adalah larangan mudik, takbir keliling, ditutupnya objek wisata selama tiga hari lebaran dan tidak bolehkannya hajatan nikahan selama tujuh hari lebaran.
Bupati terus mengingatkan agar masyarakat selalu melaksanakan protokol kesehatan.
"Jangan lupa untuk menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas)," kata Arif.