Jakarta, Gatra.com – Pasukan dari KRI John Lie-358 TNI AL menyelamatkan seorang Anak Buah Kapal (ABK) MT. St Katherinen yang terombang ambing selama 8 jam di laut Natuna Utara.
Komandan KRI John Lie-358, Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu AP, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/5), menyampaikan, penyelamatan ABK tersebut berawal dari signal Distress "Mayday... Mayday... Mayday..." dari MT. St. Katherinen.
Kapal berbendera Singapura tersebut menginformasikan ada salah seorang ABK jatuh ke laut, Man over board (MOB) saat dalam pelayaran dari Rusia menuju Malaysia di perairan ZEEI (7 NM di dalam Landas Kontinen) Laut Natuna Utara sekitar pukul 00.15 WIB, Jumat (7/5).
KRI John Lie-358 yang sedang melaksanakan patroli kedaulatan di laut Natuna Utara menerima signal “Distress” langsung melaksanakan pengeplotan dan segera menuju lokasi yang dimaksud.
Menurut Rafael, dalam waktu dua jam, KRI John Lie-358 tiba di lokasi, selanjutnya melaksanakan prosedur pencarian dan pertolongan (SAR) dengan metode “Rectangular Search Pattern”
Metode pencarian dan informasi tambahan yang diperoleh dari sebuah kapal yang melintas membuahkan hasil, sekitar pukul 08.15 WIB, personel KRI John Lie-358 berhasil menemukan korban terombang-ambing oleh gelombang.
Menggunakan Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), KRI JOL-358 mengevakuasi korban MOB tersebut. Rafael mengatakan, ABK MT St Katherinen yang jatuh ke laut (MOB) yang berhasil diselamatkan tersebut, seorang laki-laki atas nama Avoldin Artem (22).
"Korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat namun mengalami Hipotermia (kedinginan) setelah terapung-apung selama kurang lebih 8 jam. Usai mendapatkan penanganan awal oleh Bintara Kesehatan KRI, korban tersebut dikembalikan ke MT. St Katherinen," ungkapnya.
Panglima Koarmada I (Pangkoarmada I), Laksda TNI Abdul Rasyid, mengatakan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, mengapresiasi upaya penyelamatan nyawa korban (MOB) ABK MT. St Katherinen yang dilakukan KRI John Lie-358.
"[Beliau juga] menegaskan bahwa keberadan TNI AL harus dapat memberikan manfaat kepada warga negara Indonesia, termasuk masyarakat internasional pengguna laut dalam mewujudkan keamanan laut dalam perpektif pertahanan dan keamanan," katanya.