Tangerang, Gatra.com - Anggota DPR RI Komisi V Muhammad Aras meminta pihak terkait untuk memperketat pengawasan di seluruh kedatangan dari luar negeri di seluruh Bandara saat masa Covid-19 seperti ini.
Terlebih, beberapa waktu lalu terdapat berita tidak sedap mengenai lima WN India yang berhasil lolos dari karantina setelah menyogok oknum bandara.
"Kita sangat menyayangkan adanya kasus Mafia Karantina yang meloloskan 5 orang Warga Negara India belum lama ini. Kemudian kami juga mendengar ada penumpang positif yang lolos di pemeriksaan di bandara," jelas Aras saat melakukan Kunjungan Kerja Spesifik di Areal SCP Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Penerbangan, keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, di Banten, Jumat (7/05).
Menurutnya, sebagai bandara internasional dan menjadi pintu masuk bagi WNA ke Negara, Bandara Soetta harus memiliki pemeriksaan yang ekstra ketat. Aras tidak ingin ada kejadian memalukan lagi terulang.
"Inikan pintu gerbangnya Indonesia. Jika pintu gerbangnya aja bobrok, orang asing akan seenaknya masuk ke negara kita, mudah memasukan barang terlarang, mencuri dan lain sebagainya. Termasuk orang yang terpapar Covid-19 bisa leluasa masuk ke negara kita," urai Aras.
Politisi Fraksi PPP ini meminta agar pemerintah dalam hal ini Kemenhub dan kementerian terkait, mengevaluasi dan segera memperketat pemeriksaan di bandara. Terutama memperketat kedatangan dari negara yang sedang meningkat angka positif Covid-19.
"Terutama di masa Pandemi Covid-19 ini, kita lihat beberapa negara tetangga sedang mengalami kasus peningkatan kasus seperti Tsunami Covid-19 di India," jelas Aras.
Ia menyampaikan, Komisi V DPR RI meminta agar Kemenhub dan kementerian terkait mengusut kasus-kasus terjadi di bandara, seperti mafia karantina dan oknum-oknum petugas yang terlibat.
"Dengan ditemukan kasus mafia karantina dan lolosnya penumpang yang positif kemarin itu tidak menutup kemungkinan adanya mafia lain, bahkan lebih besar. Kami ingin ini diusut tuntas," ungkapnya.