Home Internasional India Mencatat 1,5 juta Kasus COVID-19 Baru dalam Seminggu

India Mencatat 1,5 juta Kasus COVID-19 Baru dalam Seminggu

Jakarta, Gatra.com – India melaporkan rekor kenaikan harian lainnya dalam kasus virus corona pada hari ini, (7/5) menjadikan total kasus baru selama sepekan menjadi 1,57 juta. Hal disebabkan karena tingkat vaksinasi negara itu turun secara dramatis, kurangnya pasokan dan masalah transportasi.

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Jumat, (7/5) gelombang kedua COVID-19 mematikan di India terus berlanjut dan jumlah total kasusnya sekarang mencapai 21,49 juta, dengan infeksi menyebar dari kota-kota yang penuh sesak ke desa-desa terpencil yang merupakan rumah bagi hampir 70% dari 1,3 miliar populasi.

Negara itu melaporkan rekor setiap hari 414.188 kasus baru pada hari Jumat, (7/5) sementara kematian akibat virus tersebut membengkak 3.915, sehingga total kematian menjadi 234.083. Sedangkan pakar medis mengatakan, tingkat virus corona yang sebenarnya di negara Bollywood bisa 5 hingga 10 kali lipat dari penghitungan resmi.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi telah banyak menuai kritik karena tak bertindak cepat guna menekan gelombang kedua penyakit menular tersebut, usai festival keagamaan dan kampanye politik yang menarik puluhan ribu orang dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi “acara penyebar luar biasa”.

Pemerintahnya pun dikritik karena penundaan program vaksinasi negara itu, yang menurut para ahli medis merupakan satu-satunya harapan India untuk mengendalikan gelombang kedua COVID-19. Di sisi lain, surat kabar Hindustan Times melaporkan pada hari Jumat, (7/5) yang menuntut percepat pemberian vaksin, serta pengendalian gelombang kedua pandemi di negara tersebut.

India merupakan negara pembuat vaksin terbesar di dunia, di saat negara itu tengah berjuang untuk menghasilkan dosis yang cukup untuk membendung gelombang virus corona. Di samping itu, Modi telah menekankan bahwa negara bagian India harus menjaga tingkat vaksinasi. Meskipun negara tersebut telah memberikan setidaknya 157 juta dosis vaksin, tingkat inokulasinya telah menurun tajam dalam beberapa hari terakhir.

“Setelah mencapai tingkat sekitar 4 juta sehari, kami sekarang turun [dosis vaksin COVID-19] menjadi 2,5 juta per hari karena kekurangan vaksin,” kata Amartya Lahiri, seorang profesor ekonomi di Universitas British Columbia, seperti dikutip di surat kabar Mint.

“Target 5 juta per hari adalah batas bawah dari apa yang harus kita tuju, karena bahkan pada tingkat itu, akan membutuhkan satu tahun bagi kita untuk mendapatkan dua dosis untuk setiap orang. Sayangnya, situasinya sangat suram,” ungkapnya.

167