Home Milenial Pakar Sebut Pola Belajar Siswa Belum Sesuai Era Digital

Pakar Sebut Pola Belajar Siswa Belum Sesuai Era Digital

Jakarta, Gatra.com – Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji, menilai bahwa Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) masih belum mampu menyiapkan pendidikan yang sesuai dengan era digitlal saat ini. Tak heran, jika pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 banyak dinilia gagal oleh publik.

Indra melihat bahwa pemerintah masih saja belum bisa menghadirkan pendidikan yang bersifat on demand. On demand maksudnya adalah anak bisa melakukan kegiatan pembelajaran di mana pun dan kapan saja.

"Kalau sekarang kan belum, akhirnya solusinya tetap saja didorong pembelajaran tatap muka. Padahal dengan sistem on demand ini, anak enggak harus datang ke sekolah. Karena datang ke sekolah bukan berarti anak itu belajar, dan dia tidak datang ke sekolah bukan berarti dia tidak belajar," kata Indra kepada wartawan, Kamis (6/5).

Nantinya, dengan pola pembelajaran on demand, maka pendorongan teknologi dalam penyelenggaran pendidikan pun akan semakin terakselerasi. Utamanya, guru dan sekolah akan membiasakan diri menggunakan teknologi Learning Management System (LMS).

"Teknologi penerapannya makin baik di sekolah. Karena semua bisa terdeteksi, semua ada data menggunakan LMS. Kita gunakan LMS itu, bahkan kita bisa tahu dia itu baca halaman berapa, berapa lama dia baca. Itu baru yang namanya penerapan teknologi," kata pria yang juga menjabat Direktur Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) tersebut.

Hal ini perlu didorong, karena menurut Indra, dunia kerja pun sudah mulai bergerak kepada pola atau sistem tersebut. Era manufaktur yang membuat seseorang bekerja harus datang ke kantor, saat in sudah tidak relevan di era digital. Hal ini pun yang membuat Indra berharap di sektor pendidikan harus segera tercipta pola pembelajaran on demand.

"Lihat Google atau Gojek. Sudah tidak ada lagi yang namanya meja karyawan. Karena mereka sudah bisa on demand, bekerja di mana saja. Model belajar seperti itu yang harus kita bisa adaptasi di era digital ini. Sayangnya, anak-anak kita belum disiapkan menuju ke arah sana," katanya.

179