Banyumas, Gatra.com – Klaster musala kembali muncul di Banyumas, Jawa Tengah. Kini klaster perkampungan yang sebagian besarnya jemaah musala itu terdeteksi di Karangcegak, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyumas, Nur Akhsin Aedy mengatakan berdasar informasi yang diperolehnya dari Satgas Covid-19, klaster tersebut muncul usai dilakukan tes swab terhadap salah satu warga yang juga jemaah musala.
Ternyata, yang bersangkutan positif. Tracing kemudian dilakukan terhadap jemaah musala dan kontak erat lainnya pada akhir April dan awal Mei ini. Pada 4 Mei hasil swab keluar dan 33 orang positif. Selanjutnya, 33 orang yang positif tersebut dievakuasi ke fasilitas karantina di Baturraden.
Dia mengklaim, sebelum munculnya klaster tempat ibadah seperti musala dan masjid, Kemenag tak henti melakukan sosialisasi pentingnya isolasi bagi pelaku perjalanan, protokol kesehatan di tempat ibadah. Kini, setelah munculnya klaster ini, sosialisasi akan ditingkatkan dan disertai dengan tindakan.
“Jadi memang, sebelum kejadian di beberapa musala, seperti di Pekaja, Tanggeran, Kecamatan Somagede, terus juga (Karangcegak) Kecamatan Sumbang, itu sebenarnya, kami Kemenag dan pemerintah daerah sudah melakukan antisipasi jika hal seperti itu terjadi,” ujarnya, Rabu (5/5).
Nur Akhsin Aedy Fananie mengemukakan, sebelum kemunculan klaster musala di Karangcegak, Kecamatan Sumbang, puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekaja Kecamatan Kalibagor, dan Kecamatan Somagede dengan jumlah total terkonfirmasi mencapai 51 orang dan masih mungkin bertambah seturut tracing dan testing yang dilakukan Satgas Covid-19.
Di tempat tersebut, sementara waktu warga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sedangkan rumah ibadah sementara waktu dikosongkan tanpa kegiatan.
“Sehingga kami preventif lah. Satu kami selalu koordinasi dengan pemerintah daerah. Yang kedua, kami kan juga punya penyuluh, PNS non-PNS yang tersebar di seluruh kecamatan,” jelasnya.