Home Politik Menakar Kesiapan PSU Pilgub, KPU Mengaku di Atas 50 Persen

Menakar Kesiapan PSU Pilgub, KPU Mengaku di Atas 50 Persen

Jambi,Gatra.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi terus mematangkan persiapan jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pilgub Jambi pada 27 Mei mendatang.

"Saat ini persiapan menuju 60 persen. Saat ini masuk tahapan perencanaan logistik, jadi tinggal cetak,” kata Komisioner KPU Provinsi Jambi Apnizal kepada Gatra.com, Rabu (5/5).

Mantan Ketua KPU Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) ini menjelaskan, rekrutmen badan adhoc sudah hampir rampung dilaksanakan. "Rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sudah dilaksanakan. Saat ini kita sedang pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," ujarnya.

Dilanjutkannya, untuk badan adhoc Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang tidak harus direkrut ulang, sudah dilakukan verifikasi dan klarifikasi. “Kita melantiknya tanggal 5 Mei, setelah itu orientasi tugas. Jadi saat ini persiapan sudah berjalan ke 60 persen,” jelasnya.

Terkait penyiapan logistik, menurut Apnizal pihaknya tidak ada tender pengadaan lagi. Selain itu, kotak suara yang tidak terpakai pada Pilgub Jambi 9 Desember lalu akan digunakan kembali. “Ini cukup untuk kebutuhan PSU di 88 TPS, Di kabupaten/kota, ada kotak suara yang tidak terpakai," ungkapnya.

Menurut Apnizal, terkait kebutuhan tinta, segel, formulir, sampul, kotak suara dan lainnya juga di siapkan dan harus dicetak ulang untuk PSU. Namun, meski dicetak ulang, tetap saja untuk pengadaannya tidak dilakukan tender. KPU merujuk pada e-katalog pengadaan di Pilgub Desember lalu.

“Ini tidak perlu tender, itu bagian dari e-katalog kemarin, kita merujuk ke perusahaan itu. Kecuali perusahaan itu bilang tidak sanggup mencetak,” paparnya.

Apnizal menambahkan, pihaknya harus mengikuti konsekuensi harga yang ditetapkan. Yaitu sesuai dengan oplah cetak minimal perusahaan tersebut. Dimana, pembayaran tidak dilakukan perlembar yang dicetak, namun peroplah minimal mereka.

“Sebagai contoh, oplah mereka untuk sekali cetak itu 300 lembar, sementara kita butuh hanya beberapa. Tetap saja yang harus dibayar seharga 300 lembar itu,” ucapnya.

128