Jakarta, Gatra.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan road map (peta jalan) kemandirian pesantren. Tujuan road map tersebut agar pondok pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi juga sebagai percontohan pergerakan ekonomi.
"Saya menetapkan tujuan besar dari kebijakan kemandirian pesantren ini adalah terwujudnya pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal," ujar Yaqut, Selasa (4/5).
Ada tiga faktor yang membuat Yaqut yakin dengan potensi pesantren yakni potensi Sumber Daya Manusia (SDM) pesantren tinggi; Pesantren dan sekitarnya punya daya ekonomi yang dapat dikelola dengan baik; Memiliki jejaring sesama pesantren di seluruh Indonesia.
"Dengan melihat momentum tiga ekosistem ini, saya optimis jika dilakukan dengan baik dan benar, kebijakan kemandirian pesantren akan berjalan dengan sukses dan dampaknya dapat dirasakan oleh pesantren dan masyarakat sekitarnya," jelas Yaqut.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Ali Rahmdani menambahkan, Kemandirian Pesantren sebenarnya sudah menjadi budaya tiap pesantren di Indonesia. Menurutnya, Kekompakan, kerja keras dan keinginan untuk menjadi lebih baik merupakan motivasi utama pesantren.
"Pesantren di Indonesia luar biasa. Masyarakat Indonesia juga paham betul bahwa pesantren adalah ciri dari bangsa ini. Oleh sebab itu, pola pendidikan dan wirausaha di pesantren perlu kita dukung secara penuh," terang Ali.