Lombok Barat, Gatra.com - Ketersediaan air bersih masih menjadi permasalahan utama masyarakat pedesaan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Warga harus menempuh perjalanan kaki sejauh 3-5 kilometer menuju sumber air bersih tadi, dengan medan yang terjal.

Di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat misalnya, keseharian masyarakatnya selalu dihadapkan dengan persoalan air bersih setiap tahunnya. Masyarakat setempat yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah, ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani tadah hujan ini.

Plt Kepala Desa Mareje Akhmad Karim Assubki membenarkan kondisi masyarakatnya yang setiap tahun mengalami krisis air bersih dan sudah menjadi kebiasaan warganya mengambil air bersih dengan berjalan berkilo meter untuk mendapatkannya.

“Untuk pengairan bagi pertanian, warga hanya bisa diperoleh saat musim hujan tiba. Tanam padi yang selanjutnya diikuti tanaman palawija lainnya hanya bisa dilakukan sekali setahun. Selain itu masyarakat kami juga hidup dari beternak baik sapi maupun ternak unggas,” kata Kades Subki, Senin (3/5) malam.

Dalam kunjungannya Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah selain bersilaturahmi, juga mendengarkan langsung keluhan warganya. “Mendengar aspirasi masyarakat seperti ini, kami perintahkan Dinas PU NTB untuk segera membangunkan warga sumur bor. Sumur bor sangat diperlukan masyarakat agar tidak lagi mengalami krisis air. Masyarakat bisa minum, mandi, nyuci dengan air yang hygenis,” katanya.

Pada kesempatan ini, didamping sejumlah Kepala OPD juga memberikan bantuan sebanyak 50 paket sembako, 50 buah selimut dan sejumlah bantuan uang tunai untuk pembangunan masjid di desa tersebut.