Home Gaya Hidup Target Sertifikasi CHSE Lebih dari 12 Ribu Usaha Pariwisata

Target Sertifikasi CHSE Lebih dari 12 Ribu Usaha Pariwisata

Jakarta, Gatra.com – Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fadjar Hutomo, mengungkapkan, target sertifikasi CHSE sampai akhir tahun ini yakni lebih dari 12.000 usaha pariwisata.

CHSE merupakan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

“Dengan sertifikasi CHSE yang kita sudah selenggarakan sejak tahun lalu, di mana tahun lalu terdapat 5.800 usaha pariwisata yang tersertifikasi. Karena tahun ini kita targetkan ada 6.500 usaha yang bersertifikasi, sehingga kita harapkan hingga akhir tahun ini dari 2 kali tahun anggaran pelaksanaan terdapat lebih dari 12.000 usaha yang tersertifikasi,” kata Fadjar, menjawab pertanyaan dari awak media lewat Zoom dalam webinar bertajuk “Extended Weekly Press Briefing” yang diselenggarakan pada Senin petang (3/5).

Namun terkait dengan pengawasannya, ujar dia, mereka juga sangat membutuhkan koordinasi, sinergi, serta kolaborasi dari pemerintah daerah (pemda). Karena bagaimanapun, kini pemda berada di garda terdepan dan memiliki perangkat guna melakukan pengawasan tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno, menambahkan bahwa sertifikat CHSE ini harus dipahami agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman, bukan hanya wisatawannya atau pelanggannya, tapi juga pelayannya atau bagi pemilik usaha tersebut.

“Jadi, ini yang lagi kita coba lakukan terobosan, CHSE mandiri, di mana kita merangkul pentahelix, institusi pendidikan, dunia usaha, maupun juga kita ingin mengajak komunitas masyarakat dan media untuk menyosialisasikan,” tuturnya.

“Mustahil CHSE ini bisa berhasil tanpa dukungan dari pentahelix dan juga dari masyarakat luas, karena CHSE ini mengacu kepada prokes, protokol kesehatan, Kementrian Kesehatan serta Badan Pariwisata Dunia, UNWTO [United Nations World Tourism Organization],” kata Sandi.

184