Cilacap, Gatra.com– Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengantisipasi keberadaan jalur alternatif pemudik atau jalur tikus, di luar jalur utama yang dipantau 24 jam nonstop. Langkah ini dilakukan lantaran larangan mudik sudah hampir berlaku.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulut Wibowo mengatakan, secara umum Satgas Covid-19 dan tim gabungan memantau lima titik jalur mudik. Yakni, perbatasan Jawa Barat di Patimuan dan Mergo, perbatasan antarkabupaten di Sampang dan Nusawungu Jetis, serta jalur laut Dermaga Sleko.
Dia mengakui, di luar itu masih ada jalur alternatif alias jalur tikus yang sangat mungkin dilalui pemudik. Di antaranya, perbatasan Jateng-Jabar di Bendung Menganti, serta sejumlah jalur lain, seperti Ciopat. “Kami menyerahkan kepada masing-masing satgas di tingkat Kecamatan dan desa untuk memantau pemudik, sesuai dengan status jalan tersebut,” ucap dia.
Dia menjelaskan, selain jalur darat, di sejumlah titik perbatasan Jateng-Jabar juga bisa ditempuh dengan perahu penyeberangan. Titik ini sulit dipantau karena jalur kecil dan biasanya hanya melayani warga lokal antarprovinsi.
Bahkan, biaya penyeberangan pun cukup murah, antara Rp3.000 hingga Rp5.000, bagi pelintas yang membawa kendaraan bermotor. Sekali melintas, perahu penyeberangan bisa mengangkut belasan orang dan sejumlah sepeda motor.
“Kalau diserahkan kepada Satgas Kabupaten Cilacap semua tidak mungkin. Pemantauan dilakukan oleh Satgas desa dan kecamatan,” katanya.
Diketahui, pemerintah telah menerbitkan aturan larangan mudik yang berlaku antara 6-17 Mei 2021. Namun, sebelum itu ternyata banyak yang sudah mencuri start mudik.