Home Gaya Hidup Untungnya Bisnis Sampingan Kue Lebaran

Untungnya Bisnis Sampingan Kue Lebaran

Karanganyar, Gatra.com - Pesanan kue kering dan aneka camilan khas lebaran menyibukkan Kartika Christi Irawati, ibu dua orang anak asal Perum Palur Permata Asri, Sukoharjo, Jateng. Kesibukan ini mendatangkan keuntungan lumayan.

"Mulai menerima pesanan sejak tiga tahun lalu. Paling ramai jelang lebaran. Pesanannya kue, minuman dan camilan. Juga bisa pakaian. Bisa COD atau kirim-kirim," katanya kepada Gatra.com, Senin (3/5). 

Wanita yang kesehariannya mengajar di sekolah dasar swasta di Kota Solo ini merasakan keuntungan bekerja sampingan itu. Cukup hanya dengan modal kepercayaan, ia bisa menambah jejaring pasarnya. Pesanan datang dari orangtua murid, kerabat sampai para tetangga.

Tika, sapaan akrabnya, berburu barang pesanan ke pasar tradisional, toko, hingga langsung ke produsen. Jika tak ada pesanan namun produknya bagus dan murah, langsung ia promosikan.

“Biasanya sebelum ramadan udah mulai ada pesanan. Nastar, putri salju, kue kacang, sampai baju lebaran juga boleh. Pesanannya ke dekat-dekat dulu awalnya. Mulai tetangga sampai orangtua murid. Saya enggak sendiri. Kalau tidak mampu mengantar, dibantu saudara,” katanya.

Terdapat dua macam pesanan. Yakni dadakan dan tempo. Untuk pesanan dadakan, Tika sebisa mungkin mencarikan barangnya dari jaringannya. Biasanya, jumlahnya tidak banyak dan ia merasa mampu memenuhinya. 

Ia juga telah memperhitungkan pengiriman dengan bertemu pembeli atau mengantarkan sesuai alamat. Sedangkan pesanan tempo memiliki waktu lebih lama. Tika mengumpulkan dulu barang pesanan kemudian mengemasnya.

“Pemesan ngasih tanggal mau kapan diambil. Sebelum itu, saya berburu barangnya. Cari di mana toko yang memasang harga promosi atau paling murah dengan kualitas bagus. Modal belinya dari uang DP 50 persen. Baru saat barang sudah diambil, sisanya dilunasi,” katanya.

Seiring pesatnya toko daring, ia memiliki banyak reverensi barang murah dan berkualitas. Sedikitnya belasan grub WA diikuti Tika. Di tahun ketiga ia jualan kue kering, Tika mantap memajang merek pada bungkus makanan kecil yang dikemasnya. Hanya saja tidak semua produk dilabeli gabungan dua nama putrinya itu.

Ke depan, ia berencana mengunggah usahanya itu ke akun instagram dan facebook.

“Maklum masih sibuk dengan mengajar dan mengurus anak. Tapi dengan bantuan suami, akan lebih mengembangkan usaha ini. Khususnya ke promosi di medsos,” jelasnya.

1097

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR