Batam, Gatra.com - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyiapkan grand design pembangunan dan pengelolaan pelabuhan kontainer Batuampar dan Bandara Hang Nadim, Batam. Dengan dukungan Peraturan Pemerintah (PP) 41 tahun 2021, diharap Batuampar dan Hang Nadim akan semakin bergairah. Diyakini, pergerakan ekonomi Batam akan seperti tahun 1980-an.
Optimisme itu disampaikan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Kamis (1/3/2021) di Gedung Bida Marketing, BP Batam. Rudi menyampaikan optimisme saat menyampaikan grand design pengembangan Pelabuhan Batuampar dan Bandara Hang Nadim. Tidak hanya dua lokasi hub logistik itu, namun pembangunan fasilitas pendukung.
"Jika PP 41 2021 berlaku, maka semua perijinan, akan di BP Batam. Pelabuhan Batuampar dan Bandara Hang Nadim akan bergairah," kata Rudi optimis.
Disampaikan, saat PP 41 berlaku, berbagai barang akan mudah masuk Batam. Diyakini, Batam akan menuju era kebangkitan, seperti tahun 1980-an dimana Batam menjadi surga belanja bagi masyarakat Indonesia. Ekonomi Batam akan kembali bangkit.
"Barang apapun bisa masuk. Jadi kayak tahun 80-an. Momen ini jangan disia-siakan. Makanya kalau semua barang bisa masuk, para kuliner akan banyak datang ke Batam," jelas Rudi.
Kebangkitan ekonomi Batam juga akan semakin cepat, dengan dukungan regulasi. Dimana, sesuai aturan terbaru, maka nantinya 67 ijin akan ada di (BP) Batam.
"67 perijinan sudah diberikan di BP Batam. Nanti investasi akan semakin banyak masuk ke Batam," harap Rudi.
Selain itu, perijinan akan dimudahkan dengan satu pintu. Semua perijinan akan dikendalikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Namun ditegaskan, untuk itu dibutuhkan kesiapan tenaga pegawai di PTSP.
"Kita sedang mempersiapkan perijinan di PTSP semua. Kalau di PTSP, semua ditandatangani direktor atau eselon II. Artinya disana dengan OSS, sehingga kemudahan berinvestasi akan membangkitkan ekonomi kita," sambungnya.
Tidak hanya itu, tenaga di pelabuhan Batuampar dan Bandara Hang Nadim juga harus siap. Nantinya diyakini akan banyak barang masuk melalui pelabuhan Batuampar dan Bandara Hang Nadim.
"Terutama di hub pelabuhan. Harus siap. Semua barang bisa ditumpuk di Batam. Jadi akan rame dan kembali seperti tahun 80 an nanti," terang Rudi.
Demikian dengan Bandara Hang Nadim yang akan dibangun konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dimana konsorsium yang akan mengelola Hang Nadim itu, akan membangun terminal II di bandara.
"Kalau terminal selesai, akan kita bangun mal dan hotel di dekat bandara. Kalau (penumpang) sudah 20 juta per tahun, kita siapkan tempat menginap dan belanja di bandara. Apakah mereka datang hanya menginap atau hanya belanja, kita siapkan dua-duanya," imbuh dia.
Tidak lupa, Rudi menyampaikan jika pengembangan pembangunan itu, menjadi bagian dari pembangunan Batam sebagai kota industri dan investasi. "Makanya kita bangun kotanya. Kota industri, tapi kotanya juga indah. Makanya kita siapkan bandara. Seperti di bandara ada kuliner, karena akan banyak datang ke Batam," harapnya.
Untuk Bandara Hang Nadim, pada Juni 2021 nanti, akan dibahas poin pembangunan yang akan dilakukan. Namun, inti dari kerjasama, terkait pembangunan terminal II. Dengan demikian, nantinya, lalulintas di bandara Hang Nadim juga akan benahi. Dipisahkan penumpang datang dan berangkat. Kemudian, yang datang dengan kendaraan umum dan pribadi dipisah.
"Terminal II akan dibangun, biaya dari mereka. Kita ingin terminal II mereka bangun, terminal I juga kita bangun. Saya minta semua selesai 2024, karena masa jabatan saya berakhir disitu. Sehingga tidak meninggalkan masalah," harap Rudi.
Crane Otomatis Digunakan pada Juni
Khusus untuk pelabuhan Batuampar, Rudi menjelaskan langkah yang disiapkan. Dimana tahun 2021 ini, kegiatan bongkar muat akan menggunakan crane otomatis.
"Yang jelas, Juni atau Juli nanti, pelabuhan Batuampar tidak seperti itu alat angkut atau crane nya. Jadi kita siapkan yang otomatis. Jadi kapal masuk, tinggal dipindah," beber dia.
Kemudian pelabuhan akan diperluas, karena kondisi saat ini dinilai tergolong dangkal. Dengan pembenahan di Batuampar, diyakini pendapatan BP Batam akan meningkat.
"Kalau Hub di Batuampar, semua terkontrol, maka pendapatan akan besar. Kita berikan dukungan akses kepelabuhan. Semua perkantoran dipinggir jalan akan dipindah dan jalan diperluas. Sehingga pelabuhan Batuampar menjadi daerah logistik," urainya.(*)