Karanganyar, Gatra.com- Mayoritas pekerja di Kabupaten Karanganyar belum bergabung di program BPJS Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, perusahaan itu meminta pemerintah daerah menyisir para pekerja yang belum tersentuh sosialisasi.
Kepala BPJS ketenagakerjaan Surakarta, Hasan Fahmi mengatakan programnya menjamin masa depan para pekerja. Jumlah peserta terus bertambah untuk perlindungan diri kecelakan kerja, jaminan tua dan pensiun.
Jumlah peserta di Kabupaten Karanganyar mencapai 74.525, baik badan usaha swata, institusi pemerintah dan lembaga usaha. Namun demikian, angka tersebut masih 30-40 persen saja. Sedangkan 60 persen diantara belum mendaftarkan diri atau ikut dalam program BPJS.
"Makanya kami berharap dinas terkait menyisir kelembagaan, paguyuban dan organisasi pekerja. Terutama UMKM yang belum banyak tersentuh sosialisasi. Agar mendaftarkan diri di BPJS Ketenagakerjaan. Persiapkan masa depan diri dan keluarga," katanya di acara sarasehan Hari Buruh Internasional di Karanganyar, Sabtu malam (1/5).
Ia menjamin klaim peserta secepatnya diproses. Klaim pada tahun 2020 dibayarkan Rp37.929.714.319 dengan 5614 kasus. Sedangkan di tahun 2021 hingga April sebanyak 1.688 kasus dengan klaim sebesar Rp15.090.137.251.
"Bayangkan manfaat yang dirasakan oleh pekerja di Kabupaten Karanganyar di program BPJS TK, ungkapnya.
Hasan Fahmi dalam momentum spesial Dalam momentum Hari Buruh ini, ia berharap tenaga kerja di Karanganyar khususnya semakin paham akan pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
"Disamping itu BPJS Ketenagakerjaan juga berupaya meningkatkan pelayanan agar manfaatnya semakin dirasakan oleh para pekerja, khususnya jaminan hari tua dan jaminan pensiun," jelasnya