Jakarta, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan bahwa di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kali ini jangan sampai semangat Ki Hadjar Dewantara tidak hadir dalam segala upaya peningkatan pendidikan di tanah air.
Menurut Presiden Jokowi, sesuai apa yang menjadi semangat Bapak Pendidikan Indonesia tersebut, perlu ditekankan bahwa sistim pendidikan Indonesia haruslah memerdekakan manusia serta membangun jiwa dan raga bangsa.
Hal ini pun yang terus dipesankan Presiden kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
"Di Indonesia, dengan berbekal pendidikan semua orang dapat menjadi apa saja. Tapi harus juga menghormati kemerdekaan orang lain, kata Presiden Jokowi dalam program siniar bersama Mendikbudristek, Minggu (2/5).
Bagi Presiden Jokowi, tantangan untuk menciptakan pendidikan yang memerdekakan di era pandemi ini selaras dengan yang sudah dikerjakan Kemendikbud. Menurut Jokowi, sudah tidak bisa lagi pengembangan pendidikan di era pandemi ini, dilakukan dengan menggunakan metode-metode lama.
"Adanya pandemi harus dimanfaatkan untuk mengevaluasi. Koreksi total dunia pendidikan kita. Pandemi jangan jadi penghalang untuk mencapai kemajuan," tegas Presiden RI.
Sementara itu, menanggapi pesan Presiden, Mendikbudristek Nadiem mengatakan bahwa pandemi seolah memberi hikmah pada dunia pendidikan. Dimana pandemi memperlihatkan apa-apa saja hal yang harus dievaluasi dalam dunia pendidikan.
Banyak hal yang sebelumnya Kemendikbud luput, namun karena ada pandemi menjadi jauh lebih jelas permasalahannya.
"Beberapa aspek yang kini menjadi lebih jelas, yakni kesenjangan digital, akses internet yang tidak merata, akses terhadap guru berkualitas yang tidak merata, penganggaran yang mungkin tidak memprioritaskan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Ini yang kemudian menjadi PR kami untuk selesaikan," tandas Nadiem.