Indragiri Hulu, Gatra.com- Polri hingga saat ini masih terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Mulai dari sosialisasi di tengah-tengah masyarakat yang terus ditingkatkan hingga kegiatan preventif seperti; patroli rutin dan razia masker.
Inovasi itu terus berjalan seiring dengan meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi di sana, hingga para Satgas covid-19 pun harus berinovasi. Contohnya saja Kapolres Inhu AKBP Efrizal yang turun langsung untuk memberi pengertian kepada keluarga yang terkonfirmasi covid-19 untuk dilakukan penjemputan pasien dengan gejala yang cukup parah.
"Alhamdulillah, malam ini kita berhasil melakukan penjemputan kepada salah satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk di bawa ke RSUD terdekat," ujar Kapolres Inhu AKBP Efrizal di rumah pasien saat melakukan proses penjemputan, Sabtu (1/5) malam.
Polisi berangkat melati dua itu menyebut, adapun pasien terkonfirmasi asal Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat itu berinisial DP (40) diikuti dengan gejala seperti; demam yang cukup tinggi serta tenggorokan kering, menyusul hasil swab korban yang dinyatakan positif covid-19.
Usut punya usut setelah satgas covid-19 melakukan traking korban tadi diduga kuat tertular dari orang tuanya yang meninggal 28 April lalu di salah satu rumah sakit swasta Pekanbaru. "Hasil traking satgas covid-19, korban diduga kuat terpapar di rumah sakit swasta Pekanbaru," ujarnya.
Lanjut Kapolres, upaya penjemputan pasien terkonfirmasi positif dari masing-masing rumah korban, adalah upaya polisi untuk meminimalisir penyebaran pandemi itu disana. "Nah, kita kan punya ambulance dan juga dokter polisi ini kita manfaatkan ditengah-tengah masyarakat untuk menekan lajunya penyebaran Covid-19," ujarnya.
"Kita infokan juga kepada masyarakat luas bagi siapa saja yang ingin dilakukan penjemputan oleh polisi dapat menghubungi Polres. Mari sama-sama kita putus mata rantai Covid-19," tuturnya.
Data yang berhasil di rangkum Gatra.com untuk di Inhu sendiri terdapat angka kumulatif pasien terkonfirmasi sebanyak 1742 dengan jumlah suspek sebanyak 4994.