Karanganyar, Gatra.com- Tempat karantina pemudik di alam terbuka kembali disiapkan Pemerintah Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng. Kali ini dipilih di Bumi Perkemahan (Buper) Al Amin Dusun Tambak.
Di lokasi yang berada di perbukitan ini, Pemdes Berjo bekerjasama dengan pengelola buper menata pelataran untuk didirikan tenda. Ada empat buah tenda yang sudah siap menampung pemudik. Tenda doom itu berukuran 2x2 meter. Per tenda cukup untuk seorang atau beberapa orang di satu keluarga.
Terpampang suasana asri dengan pemandangan perbukitan lereng Lawu. Ditambah dengan ramah-tamah penduduk sekitar, menjadi terami manjur mengatasi tekanan jiwa dan menyehatkan fisik.
"Tahun ini masih pandemi. Kami menyiapkan tempat karantina. Bukan bagi warga luar. Tapi warga Desa Berjo sendiri. Ada 226 perantau yang saat ini belum pulang mudik. Mereka kebanyakan merantau di Kalimantan. Memang ada larangan mudik dari pemerintah. Tapi kalau pulang ke sini, tidak akan kami tolak. Asalkan mau karantina dulu 10 hari," kata Kepala Desa Berjo, Suyatno kepada Gatra.com, Jumat (30/4).
Para kadus, ketua Rt-Rw dan babinsa diandalkan mengawasi siapa saja yang sudah pulang mudik. Satgas pencegahan Covid-19 Desa Berjo akan membujuk mereka mengikuti aturan tersebut. "Silakan jangan mudik dulu. Tapi kalau sudah pulang, ikuti aturan. Karantina di buper," jelasnya.
Ia menjamin asupan nutrisi warga saat sedang karantina. Makanan matang dan buah buahan siap tersedia. Di Buper Al Amin juga menyediakan pendopo yang bisa dipakai ruang besuk terbatas. Mereka dengan keluarga dipersilakan melepas kangen tapi tak boleh kontak langsung. Jika telah menyelesaikan masa karantina, dipersilakan berkumpul keluarga. Asalkan tak memunculkan gejala demam.
"Di buper ini lahannya sampai 4.000 meter persegi. Bisa cukup sampai 18 tenda. Akan dipasang sampai mencukupi yang karantina. Intinya, supaya memutus rantai penyebaran Covid-19," jelasnya.