Purworejo, Gatra.com- Peristiwa ricuh antara massa dan polisi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah masih membuat korban trauma. Dua orang korban anarkis yang dilakukan warga penolak quarry, yaitu Brigadir Candra Nurmalita anggota Satlantas dan Ipda Supriyanto menceritakan apa yang mereka alami saat usaha membuka blokir jalan kabupaten tersebut.
Dalam kejadian yang menjadi isu nasional itu, lima orang polisi terluka terkena lemparan batu. Sementara dari LBH Yogyakarta yang merupakan pendamping warga penolak quarry merilis ada 9 warga terluka.
Brigadir Candra yang masih trauma harus beberapa kali berhenti bicara bahkan hampir menangis. "Saat itu Polwan bertindak sebagai negosiator karena dari warga yang paling depan adalah ibu-ibu dari Wadon Wadas. Ketika mulai ricuh, kami bergeser ke belakang. Saat itu Satbrimob mengamankan perempuan yang diduga provokator, diserahkan ke kami," kata Candra usai menerima penghargaan dari Kapolres AKBP Rizal Marito di Mapolres, Jumat (30/4/2021).
Saat diamankan, perempuan tersebut menggigit lengan Brigadir Candra. Karena terus berusaha melawan dan meronta, akhirnya dipegangilah kakinya. "Saat saya memegangi kaki ibu itu, tiba-tiba dia menendang saya kena ulu hati. Saya sempat sesak nafas dan muntah-muntah," kata Candra.
Setelah bisa dievakuasi ke Puskesmas Bener, Candra sempat diberi bantuan oksigen karena sesak nafas. Hingga kini, setiap diminta menceritakan yang dialami, Candra mengaku masih sering sesak nafas.
Sementara itu, Ipda Supriyanto yang sehari-hati bertugas sebagai Kanit Shabara Polsek Banyuurip menjelaskan, dia terkena lemparan batu dari warga. "Saat kejadian pertama datang, ada negosiator dari Polwan. Setelah suasana memanas dan ada komando Kapolres dan Danki Brimob, kami maju di depan Polwan. Jam 11.30 warga diajak dialog, diajak Jumatan tidak mengindahkan. Tiba-tiba ada yang memprovokasi, lalu tahu-tahu 'hujan' batu. Saya kena tepat di bawah mata," jelas Supriyanto yang juga mendapat penghargaan Kapolres.
Akibat lemparan batu dari warga yang anarkis, Supriyanto mendapat 8 jahitan, lima jahitan luar dan 3 jahitan dalam. Anehnya, justru pihak yang mengklaim perwakilan warga melapor ke Komnas HAM. Mereka tak menyadari akibat tindakan anarkisnya, sejumlah anggota polisi pun terluka.
Untuk menghargai kerja para anggota Polri dan TNI yang berdedikasi tinggi menjaga Kamtibmas, hari ini Kapolres Purworejo memberikan penghargaan. Ada 21 orang anggota Polri dan 4 anggota TNI yang mendapat reward.