Kupang, Gatra.com- Pemerintah Kota Kupang, 29/4, menyalurkan dana tunggu hunian ( DTH) tahap pertama kepada para korban bencana siklon tropis Seroja yang rumahnya rusak berat. Bantuan tersebut dibagikan Wakil Walikota Kupang Herman Man secara simbolis kepada 6 orang perwakilan dari 6 Kecamatan yang ada di kota Kupang.
Ikut hadir menyaksikan pembagian tersebut antaranya Liaison Officer (LO) BNPB Brigjen Syahyudi, Ketua DPRD Kota Kupang, Yes Loudoe, Dandim 1604 Kupang, Letkol ARH Abraham Kalelo.
Wakil Wali Kota Kupang Herman Man dalam arahannya mengatakan bantuan dana tunggu hunian (DTH ) ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya masuk kategori rusak berat akibat badai seroja beberapa waktu lalu.
“Ini bantuan tahap pertama, dana tunggu hunian ( DTH ) kepada warga Kota Kupang yang rumahnya rusak berat akibat badai seroja. Ini bantuan pemerintah pusat melalui BNPB. Karena itu atas nama pemerintah dan masyarakat kota Kupang saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak Pressiden Jokowi yahg begitu peduli atas bencana di NTT ini,” kata Herman Man.
Sementara itu, Liaison Officer (LO) BNPB, Brigjen Syahyudi pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa BNPB telah merealisasikan DTH tahap pertama untuk Provinsi NTT dengan nilai kurang lebih Rp 7 miliar.
“Bantuan dana tunggu hunian ( DTH ) ini yang dibagikan kepada warga kota Kupang hari ini adalah tahap pertama. Dana ini diharapkan dipakai warga selama menunggu rumahnya dibangun atau diperbaiki, misalnya untuk sewa rumah atau biaya hidup selama menumpang di rumah warga,” kata Brigjen Syahyudi.
Dana tersebut jelas Syahyudi juga bertujuan untuk menghindari kerumunan warga di posko pengungsian guna mencegah penyebaran Covid 19 yang masih mengancam.
“Dana tunggu hunian ini juga diberikan agar para korban tidak terlalu lama berada di Posko pengungsian. Dipakai sewa rumah agar terhindar dari kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid -19 ,” jelas Brigjen Syahyudi.
Sementara untuk warga yang rumahnya masuk kategori rusak ringan dan sedang lanjut Brigjen Syahyudi agar warga bersabar karena pihaknya, BNPB masih menunggu data validasi akurat dari masing – masing Kabupaten / Kota di NTT.
“Bagi warga yang rumahnya masuk kategori mengalami rusak ringan dan sedang diharapkan bersabar. Karena kami di BNPB masih menunggu data akurat yang saat ini sementara divalidasi Pemerintah Kabupaten/Kota di NTT,” katanya.
Syahyudi menyebutkan untuk warga yang rumah rusak ringan dibantu Rp10 Juta sementara untuk rusak sedang Rp25 Juta. Begitu data akuratnya diterima BNPB dananya langsung dicairkan.
“Untuk rumah yang mengalami kerusakan berat akan dibantu Rp50 Juta. Dana tersebut dibantu BNPB kepada warga untuk membangun kembali rumahnya. Ini khusus yang lahannya memungkinkan. Sementara yang lahannya tidak memungkin seperti rentan longsor atau bantaran kali akan direlokasi. Mereka langsung masuk rumah yang dibangun antaranya Tipe 36,” katanya.
Eras Poke, warga RT 11 RW 03, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kupang yang menjadi salah satu perwakilan penerima bantuan DTH secara simbolis, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui BNPB dan Pemkot Kupang yang tanpa menunggu waktu lama langsung menyalurkan bantuan tersebut.
“Dana ini akan saya manfaatkan sebaik mungkin sambil menunggu proses bantuan perbaikan rumah yang rusak ,” katanya.